Pendeta mzungu menceritakan ditahan secara salah di Kodiaga, tidak ada kompensasi yang memadai

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Amos Khaemba, seorang jurnalis di aiotrade.app.co.ke, memiliki lebih dari empat tahun pengalaman dalam meliput politik dan isu aktual di Kenya.

Nairobi- Pastor Irlandia Rory Bracken telah bersuara tentang pengalamannya yang sulit di Kenya, tempat dia ditangkap dan dipenjara secara salah pada tahun 2019.

Dalam wawancara denganaiotrade.app.co.ke, pendeta itu berbicara tentang pengalamannya dan tantangan yang terus dia hadapi seiring kasus hukumnya yang belum selesai.

Pada Februari 2019, Pastor Rory dituduh tidak memenuhi persyaratan visa dan berada di Kenya secara ilegal.

Ia menghabiskan 23 hari di Penjara Kodiaga sambil berusaha menaikkan jaminan sebesar KSh 50.000, yang awalnya ditetapkan sebesar KSh 500.000. Pendeta itu kesulitan membayar jaminan tersebut tetapi akhirnya mendapatkan bantuan dari keluarganya.

"Mereka ingin saya membayar jaminan sebesar 500.000 KSh, dan saya tidak memiliki uang sebanyak itu; itulah sebabnya saya ditahan di Penjara Kodiaga selama 23 hari. Kemudian mereka menurunkan jaminannya menjadi 50.000 KSh, dan keluarga saya berhasil mengumpulkannya," jelas Rory.

Setelah dibebaskan, Pendeta Rory mengajukan gugatan perdata terhadap pemerintah, membuktikan bahwa kunjungannya ke Kenya sah dan bahwa penahanannya merupakan kasus penuntutan yang dilakukan dengan niat jahat.

Mahkamah memutuskan dalam kepentingannya, mengharuskan kompensasi atas tuduhan yang salah. Menurut dokumen pengadilan yang telah dilihat olehaiotrade.app.co.ke, dia diberi uang sebesar KSh 400.000 untuk penuntutan yang bersifat jahat, dengan jumlah kompensasi total mencapai KSh 560.000 setelah memasukkan biaya hukum.

Magistrat Utama Fatuma Rashid menemukan bahwa tindakan pemerintah terhadap Pendeta Rory tidak adil, karena dia memiliki visa yang sah. Meskipun putusan pengadilan, kompensasi belum dibayarkan.

Pastor Rory menyampaikan kekesalannya, mencatat bahwa meskipun pengadilan telah memihaknya, putusan tersebut belum dipatuhi beberapa tahun kemudian.

Dia berbicara dengan aiotrade.app.co.ke dari negara asalnya, mencatat bahwa dia tidak berbicara dari rasa kebencian tetapi dari tempat kebenaran dan tujuan.

"Saya adalah Pelayan Tuhan Yang Maha Tinggi, dan saya tidak berbicara dari rasa kebencian, tetapi dari tempat kebenaran dan tugas ilahi. Saya ditahan di Kisumu karena berkhotbah Injil Yesus Kristus. Pengadilan Kenya kemudian menemukan pemerintah Kenya bersalah atas penuntutan yang dilakukan secara jahat dan memberikan kompensasi sebesar KSh 561.000. Sampai saat ini, putusan tersebut belum dipenuhi," katanya.

Ia juga mencatat bahwa jumlah kompensasi tidak memadai mengingat pengeluaran yang ia hadapi selama peristiwa tersebut, seperti enam bulan akomodasi hotel dan makanan saat paspornya disita selama persidangan.

"Komensasi itu lucu. Itu menghabiskan lebih dari itu; enam bulan akomodasi hotel dan makanan, karena paspor saya ditahan selama enam bulan selama persidangan pidana," tambah Pastor Rory.

Dalam refleksinya, Pastor Rory menyampaikan penyesalannya atas kurangnya dukungan dari para pendeta lain di Kenya saat dia membutuhkan bantuan. Ia mengatakan bahwa tidak ada pendeta Kenya yang berdiri di sisinya, termasuk pendeta yang telah mengundangnya ke Kisumu.

"Tidak ada pria atau wanita dari Tuhan di Kenya yang berdiri di sampingku. Mereka lari, dan saya hanya memiliki istriku. Media tidak menceritakan kisahnya. Tapi langit melihat semuanya," katanya.

Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapinya dengan perwakilan hukum yang tidak andal, karena beberapa pengacara mengambil uangnya dan menghilang tanpa memberikan layanan yang dijanjikan.

Pastor Rory percaya bahwa Kenya akan menghadapi konsekuensi atas cara dia diperlakukan.

"Kemarahan Tuhan menyala terhadap bangsa ini, bukan karena aku, tetapi karena penghinaan dan penolakan yang ditunjukkan terhadap Firman Tuhan dan para utusan-Nya," katanya.