
Pidato Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam Konferensi Internasional untuk Solusi Dua Negara
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan pidato secara virtual dalam acara Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara. Acara ini diinisiasi oleh pemerintah Prancis dan Kerajaan Arab Saudi, serta berlangsung dalam rangka Sidang Tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Karena tidak diberikan visa oleh pemerintah Amerika Serikat (AS), Abbas tidak dapat hadir langsung dan memilih menyampaikan pidatonya secara daring yang dapat diakses oleh masyarakat global.
Dalam pidatonya, Abbas menyampaikan rasa hormat kepada para pemimpin dan delegasi yang hadir. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan konferensi dan pengambilan keputusan penting yang telah dilakukan.
Perayaan Deklarasi New York 2025
Abbas menyambut baik Deklarasi New York yang diadopsi oleh mayoritas suara di Majelis Umum PBB. Deklarasi tersebut menjadi langkah penting dalam upaya mengakhiri krisis kemanusiaan dan pendudukan di wilayah Palestina. Ia menegaskan bahwa solusi dua negara harus segera diwujudkan, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina dan Israel hidup berdampingan dalam keamanan dan perdamaian.
Ia juga menuntut gencatan senjata permanen, penarikan pasukan pendudukan dari Gaza, serta dimulainya rehabilitasi dan rekonstruksi di kawasan tersebut melalui konferensi internasional di Kairo. Abbas menyampaikan apresiasi atas upaya mediasi Mesir, Qatar, dan AS dalam menjaga perdamaian.
Komitmen Palestina pada Kepemimpinan dan Keamanan
Negara Palestina menekankan bahwa mereka adalah satu-satunya otoritas sah yang bertanggung jawab atas pemerintahan dan keamanan di Gaza. Abbas menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata mereka kepada Otoritas Palestina, sehingga dapat dibentuk sistem hukum yang jelas dan satu pasukan keamanan yang sah.
Ia juga mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, termasuk pembunuhan dan penculikan warga sipil. Abbas menolak aktivitas permukiman, aneksasi, serta serangan terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen. Ia menegaskan bahwa kebijakan pendudukan yang mengisolasi Yerusalem dan memperluas pembangunan di Area E1 bertentangan dengan hukum internasional.
Reformasi dan Transisi Menuju Negara Palestina
Abbas menjelaskan bahwa Palestina sedang menjalankan agenda reformasi komprehensif untuk memperkuat tata kelola, transparansi, dan supremasi hukum. Termasuk dalam rencana ini adalah mereformasi sistem keuangan dan kurikulum sekolah sesuai standar UNESCO, serta membangun sistem kesejahteraan sosial terpadu setelah audit internasional terhadap pembayaran sebelumnya kepada keluarga tahanan dan martir.
Ia juga menyatakan komitmen untuk menyelenggarakan pemilihan presiden dan parlemen dalam waktu satu tahun setelah berakhirnya perang, serta merancang konstitusi sementara dalam tiga bulan. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan transisi dari otoritas menjadi negara yang demokratis dan berdasarkan prinsip-prinsip internasional.
Harapan untuk Perdamaian dan Kebebasan
Abbas menegaskan bahwa Palestina ingin menjadi negara demokrasi modern yang berlandaskan supremasi hukum, pluralisme, dan kesetaraan. Ia sangat menghargai posisi negara-negara yang telah mengakui Palestina, serta menyerukan kepada negara-negara lain untuk mengambil langkah serupa.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada negara-negara sahabat seperti Aljazair yang mendukung perjuangan Palestina di forum internasional. Abbas menolak mencampurkan solidaritas dengan antisemitisme, dan menegaskan bahwa ia akan terus menentang segala bentuk kekerasan dan ketidakadilan.
Masa Depan yang Lebih Baik
Akhirnya, Abbas menyampaikan harapan bahwa masa depan Palestina dan Israel dapat diwujudkan melalui perdamaian. Ia berharap generasi masa depan dapat hidup dalam keamanan dan kebebasan. Ia juga menyampaikan ucapan Selamat Tahun Baru bagi umat Yahudi di seluruh dunia, serta memberikan semangat kepada rakyat Palestina bahwa fajar kebebasan dan kemerdekaan pasti akan datang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!