
Pesan Optimisme Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum PBB ke-80
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan pidato yang penuh semangat dan optimisme dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80. Dalam kesempatan tersebut, ia menyerukan kepada seluruh negara-negara di dunia untuk memperkuat peran sains dalam membangun peradaban, bukan untuk menghancurkan.
Prabowo menekankan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya menjadi alat yang bermanfaat bagi kesejahteraan manusia. Ia menyampaikan pesan kuat bahwa sains harus digunakan sebagai cahaya yang menerangi jalan, bukan senjata yang merusak. Hal ini disampaikannya di hadapan para pemimpin dunia pada Rabu (23/9/2025).
Menurutnya, dunia saat ini berada di persimpangan penting. Teknologi memiliki potensi besar untuk membawa kesejahteraan yang luar biasa, tetapi juga bisa menjadi ancaman jika digunakan secara tidak bertanggung jawab. Contoh nyata dari hal ini adalah pandemi, senjata biologis, hingga senjata nuklir. Semua itu menunjukkan bagaimana pengetahuan bisa berubah menjadi ancaman yang mengancam keamanan global.
Prabowo menyoroti pentingnya keputusan yang diambil oleh para pemimpin dunia. Ia menilai bahwa generasi muda sedang mengamati tindakan nyata dari para pemimpin, bukan hanya teori-teori yang terdapat dalam buku teks. Anak-anak kita menantikan keputusan yang berani dan bijaksana demi masa depan mereka.
Dalam pidatonya, Prabowo juga menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk memperjuangkan multilateralisme. Bagi Presiden, lembaga internasional seperti PBB harus diperkuat agar dunia tidak terjebak dalam anarki akibat keserakahan dan kebencian. Indonesia siap bekerja sama dengan negara-negara maju maupun berkembang dalam berbagai bidang riset bersama, termasuk energi terbarukan, ketahanan pangan, dan kesehatan global.
Pesan utama Prabowo dalam pidatonya adalah bahwa sains harus memerdekakan, bukan memperbudak. Ia menekankan bahwa ilmu pengetahuan harus digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, bukan untuk menciptakan ketidaksetaraan atau bahaya.
Pernyataan Prabowo ini menjadi salah satu bagian paling menonjol dalam pidatonya, terlebih di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global. Dengan nada optimis, ia menutup pidatonya dengan harapan bahwa ilmu pengetahuan akan menjadi sumber harapan bagi semua orang.
“Biarkan kita lanjutkan perjalanan kemanusiaan ini dengan pengetahuan yang membawa harapan,” ujar Prabowo dengan tegas. Pesan ini menjadi pengingat bahwa kolaborasi dan kebijaksanaan adalah kunci untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!