PGE Bersama TMMIN Kembangkan Ekosistem Hidrogen Hijau di Indonesia

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kolaborasi PGE dan TMMIN dalam Pengembangan Ekosistem Hidrogen Hijau

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE bekerja sama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN dalam menandatangani Joint Declaration yang berfokus pada pengembangan ekosistem hidrogen hijau di Indonesia. Penandatanganan ini dilakukan dalam acara The 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025 di Jakarta, Rabu, 17 September 2025.

Kolaborasi antara kedua perusahaan ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk mendorong transisi energi bersih sekaligus mendukung target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060. Melalui kerja sama ini, PGE dan TMMIN akan menjajaki potensi pemanfaatan hidrogen hijau yang dihasilkan dari energi panas bumi, termasuk untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik berbasis hidrogen di masa depan.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi, menjelaskan bahwa pengembangan hidrogen hijau merupakan salah satu langkah strategis yang sedang dijalankan PGE. Inisiatif ini mengoptimalkan pemanfaatan panas bumi untuk mendorong industri hijau sekaligus menciptakan produk turunan yang memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

“Meskipun aspek keekonomian masih menjadi tantangan, PGE optimistis bahwa melalui penciptaan ekosistem yang tepat serta model bisnis yang aplikatif, hidrogen hijau dapat menjadi solusi praktis untuk energi bersih di Indonesia. Melalui kemitraan strategis ini, kami berharap dapat meletakkan dasar yang kokoh bagi ekosistem hidrogen hijau di Indonesia, yang tidak hanya mendukung target dekarbonisasi nasional, tetapi juga memperkuat daya saing Indonesia di kancah global,” ujarnya.

Penandatanganan Joint Declaration ini diwakili oleh Direktur Teknik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Widjanarko. Kerjasama ini bertujuan untuk mendorong diversifikasi ketahanan energi di masa depan dengan mencari sumber-sumber energi baru terbarukan, seperti panas bumi. Tantangan Indonesia di masa depan adalah menyediakan berbagai pilihan sumber energi, mulai dari yang terjangkau hingga sumber energi premium dengan emisi rendah dan bersih, serta menggunakan sumber daya dalam negeri.

Kerjasama antara kedua pihak telah dilakukan dalam berbagai sektor, bukan hanya pada studi untuk pengembangan sumber energi baru terbarukan, tetapi juga pengembangan pelumas dan biodiesel yang saat ini menjadi tulang punggung hilirisasi industri sawit di Indonesia. Selain itu, pengembangan bioethanol juga menjadi salah satu pilihan energi alternatif yang memiliki manfaat yang bisa dirasakan dalam waktu singkat, untuk dikembangkan di masa depan demi mendukung pemerintah dalam mengakselerasi tercapainya agenda nol emisi karbon Indonesia.

Pada awal bulan September lalu, PGE meluncurkan Pilot Project Green Hydrogen Ulubelu. Inisiatif ini memanfaatkan panas bumi sebagai sumber energi terbarukan yang dipadukan dengan teknologi elektrolisis hemat energi. Fasilitas ini tidak hanya menjadi sarana produksi, tetapi juga berfungsi sebagai pusat pembelajaran teknologi, uji kelayakan komersial, serta studi pasar untuk memetakan potensi permintaan di fase selanjutnya.