Pilihan Saham Bank Stabil 2025: BBCA, BMRI, BBRI, BBNI untuk Investasi Jangka Panjang

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Peran Sektor Perbankan dalam Ekonomi Indonesia

Sektor perbankan di Indonesia masih menjadi tulang punggung perekonomian negara. Pada tahun 2025, saham bank besar dinilai sebagai investasi yang paling stabil untuk jangka panjang. Hal ini didasarkan pada kinerja fundamental yang kuat, dukungan dari regulasi, serta reputasi keuangan yang baik. Investor yang mengutamakan stabilitas perlu memahami faktor-faktor yang membuat beberapa bank lebih aman dibandingkan yang lain.

Mengapa Saham Bank Besar Lebih Stabil?

Stabilitas saham bank dipengaruhi oleh beberapa faktor utama seperti kekuatan dana murah, kualitas kredit, dan strategi jangka panjang. Bank dengan basis dana pihak ketiga (CASA) yang besar cenderung memiliki margin bunga bersih yang sehat. Dalam laporan kinerja Bank Central Asia (BBCA), tercatat bahwa laba bersih tumbuh sebesar 9,8% secara tahunan berkat performa operasional yang solid. Data ini memperkuat posisi BBCA sebagai salah satu kandidat saham stabil.

Selain itu, pertumbuhan kredit di sektor perbankan juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data yang dirilis oleh regulator, kredit perbankan meningkat sebesar 8,88% secara tahunan pada April 2025. Pertumbuhan ini mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat dan pelaku usaha terhadap sistem perbankan Indonesia.

Risiko yang Tetap Perlu Diwaspadai

Meski saham bank besar terlihat stabil, tidak ada investasi yang sepenuhnya bebas risiko. Tekanan suku bunga tinggi dan risiko gagal bayar tetap menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. Sebuah kutipan menyatakan bahwa kerugian kredit diperkirakan akan meningkat secara moderat pada 2025 akibat dampak keterlambatan dari suku bunga tinggi terhadap kemampuan pembayaran nasabah. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun stabil, bank besar tetap menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas kredit.

Peran Pemerintah dalam Menjaga Stabilitas

Dukungan pemerintah menjadi salah satu alasan mengapa bank milik negara seperti Mandiri, BNI, dan BRI relatif aman. Pemerintah memberikan dana dalam jumlah besar untuk menopang likuiditas bank. Contohnya, setiap bank besar tersebut akan menerima dana sebesar 55 triliun rupiah. Kebijakan ini memberikan ruang tambahan bagi bank dalam ekspansi kredit dan memberikan rasa aman bagi investor jangka panjang.

Kebijakan Dividen dan Buyback

Investor jangka panjang sering mencari saham yang tidak hanya tumbuh, tetapi juga memberikan imbal hasil melalui dividen. Salah satu contohnya adalah Bank Rakyat Indonesia (BBRI), yang telah menyetujui pembagian dividen sebesar 51,73 triliun rupiah. Selain itu, BBRI juga akan melakukan pembelian saham hingga 3 triliun rupiah. Kebijakan ini memperkuat reputasi BBRI sebagai saham stabil dengan prospek pengembalian yang seimbang.

Kandidat Saham Bank Stabil Tahun 2025

Empat bank besar yang sering direkomendasikan sebagai saham stabil untuk investasi jangka panjang adalah:

  • BBCA (Bank Central Asia): Memiliki CASA tinggi dan profitabilitas konsisten.
  • BMRI (Bank Mandiri): Bank milik negara dengan dukungan likuiditas yang kuat.
  • BBRI (Bank Rakyat Indonesia): Fokus pada UMKM, dengan dividen besar dan program buyback.
  • BBNI (Bank Negara Indonesia): Memiliki diversifikasi kredit dan fokus pada digitalisasi perbankan.

Riset pasar menunjukkan bahwa saham-saham ini masih mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hanya lima dari sembilan bank yang tercakup dalam riset tersebut mencatat kenaikan harga saham sejak awal tahun, dengan BBRI, BBYB, dan BBTN menjadi yang teratas.

Pilihan Stabil untuk Investor Jangka Panjang

Saham bank besar di Indonesia pada 2025 menawarkan stabilitas jangka panjang berkat kombinasi antara profitabilitas, manajemen risiko, dan dukungan pemerintah. Meski risiko kredit tetap ada, strategi dividen, buyback, dan intervensi fiskal membuat BBCA, BMRI, BBRI, dan BBNI menjadi pilihan yang paling stabil.