
Presiden Prabowo Subianto Menutup Pidatonya dengan Salam Lima Agama di Sidang Umum PBB
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menutup pidatinya dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80 dengan salam lima agama. Sebelumnya, ia menyampaikan beberapa pernyataan penting terkait komitmen negara Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia, khususnya di wilayah Palestina dan Israel.
Dalam pidatanya yang disampaikan di Markas Besar PBB di New York pada Selasa (23/9), Prabowo menegaskan bahwa semua agama harus hidup sebagai satu keluarga. Ia menyebutkan bahwa agama-agama seperti Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, dan Buddha memiliki peran penting dalam membangun harmoni antar umat beragama.
"Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, semua agama harus hidup sebagai satu keluarga," ujarnya. Pernyataan ini menjadi salah satu poin utama dari pidato yang disampaikannya di hadapan para delegasi negara-negara anggota PBB.
Setelah menyampaikan pesan perdamaian tersebut, Prabowo melanjutkan dengan penutup pidatonya yang khas, yaitu salam lima agama. Hal ini biasa dilakukan saat ia berpidato di dalam negeri, dan kali ini juga dilakukannya di panggung internasional.
"Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Shalom. Om Shanti Shanti Shanti Om. Namo Buddhaya," tutupnya dengan penuh kesan. Penutupan pidato ini menunjukkan rasa hormat dan penghargaan terhadap keragaman agama yang ada di Indonesia serta dunia secara umum.
Setelah selesai berpidato, Prabowo berjalan menuju belakang panggung untuk kembali ke tempat duduknya. Saat berjalan, ia tampak memberikan hormat dengan membungkukkan badannya ke arah beberapa tokoh penting yang hadir dalam sidang tersebut. Mereka termasuk Presiden Majelis Umum PBB Annalena Baerbock, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, serta Wakil Sekretaris Jenderal PBB yang menjadi presidium sidang.
Penghormatan ini menunjukkan sikap sopan dan menghargai peran serta kontribusi para pemimpin internasional dalam menjaga stabilitas global. Tindakan Prabowo ini juga mencerminkan nilai-nilai budaya dan etika yang selalu ditegakkan dalam setiap kesempatan formal.
Pidato Presiden Prabowo dalam Sidang Umum PBB ke-80 tidak hanya menyampaikan pesan perdamaian, tetapi juga menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang selalu berkomitmen dalam menjaga harmoni antar bangsa dan agama. Dengan mengakhiri pidatonya dengan salam lima agama, ia menunjukkan bahwa keragaman adalah kekuatan yang harus dijaga dan dipertahankan.
Selain itu, tindakan Prabowo memberikan contoh bagaimana sebuah negara bisa menunjukkan keberagaman dan toleransi dalam konteks internasional. Hal ini sangat penting mengingat situasi global yang semakin kompleks dan membutuhkan kerja sama yang lebih kuat antar negara-negara anggota PBB.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!