
Presiden Prabowo Subianto Berbicara di Sidang Umum PBB
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan pidato dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung di New York. Dalam pidatonya, ia menyampaikan pesan penting tentang pengalaman sejarah Indonesia serta komitmen bangsa ini terhadap perdamaian dan keadilan global.
Prabowo menekankan bahwa Indonesia memahami betul arti dari penindasan, ketidakadilan, hingga perampasan hak-hak dasar. Ia mengingatkan bahwa selama ratusan tahun, bangsa Indonesia hidup di bawah tekanan kolonialisme. “Kami pernah diperlakukan lebih hina dari anjing di tanah kami sendiri. Kami tahu rasanya hidup dalam apartheid, dalam kemiskinan, tanpa kesempatan yang sama,” ujarnya dengan penuh emosi.
Ia juga menyoroti bagaimana pengalaman panjang Indonesia dalam masa penjajahan menjadi pengingat penting bagi bangsa-bangsa lain yang masih menghadapi penindasan serupa. Prabowo menegaskan bahwa pengalaman itu membentuk pandangan Indonesia terhadap isu-isu kemanusiaan di dunia.
Selain itu, Prabowo mengingatkan dunia akan peran besar PBB dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Menurutnya, keputusan-keputusan penting di Dewan Keamanan maupun Majelis Umum PBB menjadi tonggak yang mengantarkan Indonesia pada kemerdekaan dan pengakuan internasional. “Dalam perjuangan kami, PBB berdiri bersama Indonesia. Melalui keputusan yang lahir dari solidaritas umat manusia, kami memperoleh kemerdekaan, legitimasi internasional, dan dukungan untuk pembangunan awal kami,” katanya.
Ia juga menyebut kontribusi berbagai lembaga PBB seperti UNICEF, FAO, hingga WHO yang telah membantu Indonesia menghadapi masalah besar setelah merdeka, termasuk kelaparan, penyakit, dan kemiskinan. Prabowo menegaskan bahwa dukungan internasional dan semangat gotong royong bangsa telah membuat Indonesia kini berdiri tegak di panggung global dengan cita-cita membangun kemakmuran bersama.
“Karena itu semua, hari ini Indonesia berdiri di ambang kemakmuran bersama, dengan kesetaraan dan martabat yang lebih besar,” tegasnya.
Prabowo menutup pidatonya dengan pesan bahwa solidaritas internasional adalah kunci bagi perdamaian, keadilan, dan pembangunan berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa Indonesia siap berkontribusi dan bekerja sama untuk mewujudkan dunia yang lebih adil dan bermartabat.
Isu-isu yang Diangkat dalam Pidato
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyentuh beberapa isu penting yang relevan dengan situasi global saat ini. Salah satunya adalah perubahan iklim. Ia menekankan bahwa Indonesia tidak hanya menyampaikan slogan, tetapi juga melakukan langkah nyata dalam menghadapi tantangan lingkungan. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia terhadap keberlanjutan dan perlindungan alam.
Selain itu, Prabowo menyampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara di Palestina. Ini menunjukkan posisi Indonesia sebagai negara yang mendukung perdamaian dan solusi damai di kawasan Timur Tengah.
Pesan Kunci untuk Dunia
Dari pidato tersebut, Prabowo ingin menyampaikan pesan bahwa keterlibatan aktif negara-negara dalam isu-isu global sangat penting. Ia menekankan bahwa keadilan, perdamaian, dan pembangunan harus menjadi prioritas bersama. Indonesia, kata dia, siap menjadi bagian dari solusi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan demikian, pidato Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB bukan hanya sekadar ucapan formal, tetapi juga sebuah pernyataan sikap yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dalam konteks global.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!