Prabowo: Palestina Harus Bebas, Tapi Kita Juga Hormati Israel

Presiden RI Tegaskan Dukungan Penuh untuk Solusi Dua Negara di Gaza

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, kembali menegaskan dukungan penuh negara terhadap solusi dua negara dalam mengatasi konflik yang sedang berlangsung di wilayah Gaza. Menurutnya, perdamaian hanya akan tercapai jika hak-hak Palestina dan keamanan Israel diakui serta dijamin oleh komunitas internasional. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden dalam pidatonya pada Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada Selasa, 23 September 2025.

“Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui, menghormati, dan menjamin keselamatan serta keamanan Israel. Hanya dengan begitu kita bisa memiliki perdamaian sejati, perdamaian yang nyata, tanpa kebencian dan tanpa kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara,” ujarnya dalam pidato tersebut.

Selain itu, Presiden juga menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi kemanusiaan di Gaza yang semakin memburuk. Ia menekankan pentingnya perhatian dunia terhadap tragedi yang sedang dialami oleh masyarakat setempat. Saat ini, jutaan orang tengah mengalami trauma, kelaparan, bahkan ancaman kematian.

“Saat ini juga, orang-orang tak bersalah menangis meminta pertolongan, menangis ingin diselamatkan. Siapa yang akan menyelamatkan mereka? Siapa yang akan menyelamatkan orang-orang tak bersalah? Siapa yang akan menyelamatkan orang tua dan perempuan? Jutaan orang menghadapi bahaya saat kita duduk di sini,” kata Presiden.

Ia juga menyoroti peran PBB sebagai pilar utama dalam menjaga tatanan internasional yang adil. Menurutnya, perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan tidak boleh menjadi hak segelintir bangsa, melainkan hak semua umat manusia.

“Dengan PBB yang kuat, kita bisa membangun dunia di mana yang lemah tidak menderita karena keterpaksaan, tetapi hidup dalam keadilan yang layak mereka dapatkan. Mari kita lanjutkan perjalanan besar umat manusia menuju cita-cita, aspirasi tanpa pamrih yang melahirkan PBB,” tambahnya.

Lebih lanjut, Presiden menyatakan keyakinannya bahwa para pemimpin dunia dari berbagai peradaban akan bangkit untuk menunjukkan kebijaksanaan dan mengedepankan persaudaraan. Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak untuk menjadikan mimpi perdamaian sebagai visi bersama untuk dunia yang lebih baik.

“Kita harus hidup sebagai satu keluarga umat manusia. Indonesia berkomitmen menjadi bagian untuk mewujudkan visi ini. Apakah ini sebuah mimpi? Mungkin, tetapi ini adalah mimpi indah yang harus kita perjuangkan bersama. Mari kita bekerja menuju tujuan mulia ini. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia,” tutup Presiden.