Prabowo: RI Siap Kirim 20 Ribu Pasukan Perdamaian ke Gaza dan Ukraina

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Peran Indonesia dalam Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa peran Indonesia dalam United Peacekeeping Forces sangat signifikan. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mampu menciptakan dan menjaga perdamaian di berbagai wilayah dunia, termasuk di Palestina.

Dalam pidatanya pada Sidang Majelis Umum PBB pada hari Selasa (23/9), Prabowo menyampaikan bahwa saat ini Indonesia menjadi salah satu negara yang paling besar berkontribusi dalam pasukan pemelihara perdamaian PBB. Ia menekankan bahwa Indonesia percaya bahwa tugas tersebut adalah bagian dari tanggung jawab global yang harus diemban.

"Kami percaya di bawah payung PBB, kami akan terus mengabdi di mana pun perdamaian dibutuhkan," ujarnya dengan tegas.

Prabowo juga menambahkan bahwa jika nanti Dewan Keamanan PBB memutuskan untuk mengirimkan pasukan perdamaian ke suatu daerah, Indonesia siap untuk melaksanakan tugas tersebut. Ia menyatakan bahwa sebanyak 20 ribu orang akan dikerahkan jika diperlukan.

"Tidak hanya dengan kata-kata, tetapi dengan semangat, jika dan ketika Dewan Keamanan PBB memutuskan bahwa Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau lebih putra dan putri kami untuk membantu menjamin perdamaian di Gaza, di Ukraina, di Sudan, di Libya, atau di tempat lain," tegasnya.

Ia menekankan bahwa putra-putri terbaik Indonesia akan berkontribusi dalam menjaga perdamaian dunia. "Ketika perdamaian perlu ditegakkan, atau perlu dijaga, kami siap. Kami akan ikut menanggung beban ini, tidak hanya putra dan putri kami, kami juga bersedia berkontribusi secara finansial untuk mendukung misi besar perdamaian yang dilakukan PBB."

Kontribusi Indonesia dalam Misi Perdamaian Global

Indonesia memiliki sejarah panjang dalam partisipasi dalam misi perdamaian PBB. Sejak tahun 1950-an, Indonesia telah mengirimkan pasukan dan tenaga teknis ke berbagai wilayah konflik di seluruh dunia. Partisipasi ini bukan hanya sebagai bentuk dukungan internasional, tetapi juga sebagai wujud komitmen negara untuk menjaga stabilitas global.

Beberapa misi perdamaian yang pernah diikuti oleh Indonesia antara lain:

  • Misi di Kongo (MONUC)
  • Misi di Timor Leste (UNAMET)
  • Misi di Sudan (UNMIS)
  • Misi di Suriah (UNSMIS)

Selain itu, Indonesia juga aktif dalam memberikan dukungan finansial kepada PBB dalam rangka mendukung operasi perdamaian. Dukungan ini mencakup biaya operasional pasukan, logistik, serta pelatihan bagi para prajurit yang bertugas.

Komitmen Indonesia untuk Perdamaian Dunia

Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya berkomitmen secara militer, tetapi juga secara finansial dan diplomatis. Ia menyatakan bahwa Indonesia siap untuk terlibat dalam berbagai inisiatif perdamaian yang dipimpin oleh PBB, baik melalui pengiriman pasukan maupun dukungan dana.

Selain itu, Presiden juga menyoroti pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan global seperti konflik, krisis kemanusiaan, dan ancaman terorisme. Ia menekankan bahwa perdamaian tidak bisa dicapai hanya oleh satu negara, tetapi membutuhkan kolaborasi dari seluruh komunitas internasional.

"Kami siap untuk berkontribusi, baik melalui tindakan nyata maupun dukungan politik. Perdamaian adalah tanggung jawab bersama, dan Indonesia akan terus berada di barisan depan dalam upaya-upaya ini," tambahnya.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Meskipun Indonesia memiliki rekam jejak yang kuat dalam misi perdamaian PBB, masih ada tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah memastikan bahwa pasukan Indonesia dapat beroperasi secara efektif di lingkungan yang sering kali penuh risiko dan kompleks.

Namun, hal ini juga menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan militer serta diplomatik. Dengan partisipasi aktif dalam misi perdamaian, Indonesia tidak hanya memperkuat citra sebagai negara yang peduli terhadap isu-isu global, tetapi juga meningkatkan keterampilan dan pengalaman personel militer serta sipil yang terlibat.

Dengan demikian, Indonesia tetap berkomitmen untuk terus berperan dalam menjaga perdamaian dunia, baik melalui pengiriman pasukan maupun dukungan lainnya.