Pertemuan Presiden Prabowo dengan Pembalap MotoGP Marc Marquez
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini menerima kunjungan dari juara dunia MotoGP 2025, Marc Marquez, di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan ini berlangsung pada hari Selasa (30/9) dan dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Erick Thohir, serta Direktur Utama Holding BUMN Pariwisata InJourney, Maya Watono.
Pertemuan tersebut berlangsung sejak sore hingga menjelang matahari terbenam. Setelah pertemuan, Marc Marquez bersama Erick dan Maya keluar dari Istana Merdeka sekitar pukul 17.30 WIB melalui gerbang yang menghadap ke Jalan Juanda, Jakarta Pusat. Selain mereka, pembalap Mario Aji yang berkompetisi di Moto2 untuk Idemitsu Honda Team Asia pada Kejuaraan Dunia Moto2 2025 dan pembalap Moto3 dari Honda Team Asia, Veda Ega Pratama, juga hadir dalam pertemuan ini.
Marc Marquez menyampaikan rasa antusiasnya untuk mengikuti balapan di seri ke-18 GP Mandalika 2025 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang akan digelar pada Minggu, 5 Oktober mendatang. Ia mengungkapkan bahwa ia sangat senang bisa kembali ke Indonesia setelah meraih gelar juara dunia tiga hari lalu. "Ini akan menjadi Grand Prix dan sirkuit pertama saya sejak kemenangan itu," ujar Marquez dalam konferensi pers setelah pertemuan.
Sebagai salah satu pembalap terhebat dalam sejarah MotoGP, Marc Marquez telah meraih gelar juara dunia sebanyak tujuh kali. Gelar-gelar tersebut diraih pada tahun 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019, dan 2025. Sejak awal karirnya pada 2013, Marquez membela Repsol Honda Team hingga 2023, dan sejak 2024 hingga saat ini, ia bergabung dengan Gresini Ducati Racing MotoGP.
Peran Pemerintah dalam Pengembangan Pariwisata Olahraga
Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, menegaskan bahwa pemerintah saat ini sedang fokus pada pengembangan pariwisata olahraga atau sport tourism. Salah satu contohnya adalah penyelenggaraan ajang MotoGP. Menurut Erick, pariwisata olahraga memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia, karena mampu menarik wisatawan dan investasi.
Erick juga menyampaikan bahwa Indonesia masih memiliki kontrak penyelenggaraan MotoGP hingga tahun 2031. Dalam kesempatan tersebut, ia menyoroti dampak ekonomi yang signifikan dari penyelenggaraan ajang olahraga internasional seperti MotoGP. Berdasarkan data yang disampaikannya, dampak ekonomi dari acara ini mencapai sekitar Rp 4,8 triliun. Selain itu, tiket-tiket yang tersedia hampir habis, hal ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat terhadap acara ini.
Potensi Besar MotoGP untuk Pariwisata Indonesia
Penyelenggaraan MotoGP di Indonesia tidak hanya menjadi ajang kompetisi olahraga, tetapi juga menjadi sarana promosi wisata. Dengan adanya sirkuit yang memadai dan fasilitas yang lengkap, Mandalika menjadi salah satu destinasi unggulan bagi para penggemar olahraga motor. Selain itu, acara ini juga memberikan peluang bagi para pelaku usaha lokal, seperti penginapan, restoran, dan jasa transportasi.
Dengan kehadiran pembalap legendaris seperti Marc Marquez, acara ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga motor dan memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan wisata olahraga yang diminati oleh banyak orang.
Kesimpulan
Pertemuan antara Presiden Prabowo dengan Marc Marquez dan para pembalap lainnya menunjukkan dukungan pemerintah terhadap pengembangan olahraga di Indonesia. Selain itu, acara seperti MotoGP juga menjadi momentum penting untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia internasional. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan kalangan olahraga, Indonesia siap menjadi pusat pariwisata olahraga yang berkualitas dan berkelanjutan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!