Atmosfer Eropa Kembali Hadir di Stadion Maksimir
Rabu malam, atmosfer khas Eropa kembali menyelimuti Stadion Maksimir saat Dinamo Zagreb menjamu Fenerbahce dalam laga pembuka fase grup Liga Europa 2025/26. Pertandingan ini bukan hanya sekadar pertemuan awal, tetapi juga menjadi benturan antara dua tim besar yang ingin menegaskan eksistensi mereka di kancah kontinental.
Dinamo Zagreb memiliki kenangan manis di pertandingan serupa pada tahun 2018 ketika mereka mengalahkan Fenerbahce dengan skor 4-1 di kandang sendiri. Kini, mereka berharap bisa menciptakan suasana serupa di hadapan publik mereka sendiri.
Dinamo Masih Ingin Balas Dendam Musim Lalu
Dinamo Zagreb datang dengan motivasi kuat setelah dominasi mereka di Liga Kroasia diputus oleh Rijeka musim lalu. Gelar juara yang telah diraih selama tujuh tahun berturut-turut akhirnya terlepas, meninggalkan rasa sakit sekaligus dorongan untuk bangkit kembali.
Mario Kovacevic, yang kini memimpin tim, mencoba meracik kembali mental juara. Meski musim lalu dihiasi oleh empat pergantian pelatih, termasuk Fabio Cannavaro dan Sergej Jakirovic, Dinamo masih memiliki tradisi kuat di Eropa. Pada musim lalu, mereka bahkan tampil di Liga Champions dan tersingkir dari fase grup hanya karena selisih gol.
Catatan Dinamo di Liga Europa juga tidak bisa diremehkan. Sejak 2014, mereka hanya kalah dua kali dalam 19 laga fase grup, serta berhasil menjaga clean sheet sebanyak 10 kali. Modal ini memberi kepercayaan diri kepada publik Zagreb menyambut Fenerbahce, terlebih lagi status tuan rumah memberikan keuntungan tersendiri.
Fenerbahce dalam Transisi, Tapi Tetap Berbahaya
Di sisi lain, Fenerbahce datang dalam situasi transisi. Jose Mourinho dipecat setelah gagal di playoff Liga Champions, dan kini tanggung jawab dipegang oleh Domenico Tedesco. Dalam tiga pertandingan awal, Tedesco mencatat dua hasil imbang dan satu kemenangan—catatan yang belum sepenuhnya meyakinkan, namun tetap menyimpan potensi.
Perubahan juga terjadi di kursi presiden klub. Sadettin Saran menggantikan Ali Koc, membawa misi untuk mengakhiri puasa gelar sejak 2023. Dengan Galatasaray unggul enam poin di Super Lig, Liga Europa bisa menjadi satu-satunya jalan realistis bagi Fenerbahce untuk mengangkat trofi musim ini.
Meski begitu, kenangan pahit musim lalu masih menghantui. Mereka hanya mampu lolos tipis dari fase liga, lalu tersingkir menyakitkan di babak 16 besar melalui adu penalti kontra Rangers.
Kondisi Terkini Kedua Tim
Dinamo Zagreb kehilangan beberapa pemain penting. Raul Torrente absen karena cedera ACL, sedangkan Pierre-Gabriel juga tidak bisa tampil akibat masalah otot. Miha Zajc menunggu hasil tes kebugaran, dan Sergi Dominguez diragukan tampil. Namun, Sandro Kulenovic yang sudah mengoleksi lima gol musim ini siap menjadi ujung tombak.
Fenerbahce tanpa bintang kreatifnya, Anderson Talisca, yang terkena skorsing akumulasi kartu. Edson Alvarez diragukan, sementara Jhon Duran dipastikan absen hingga awal Oktober. Kabar baiknya, Marco Asensio mulai menemukan sentuhan dengan mencetak gol pertamanya pekan lalu. En-Nesyri di lini depan juga bisa menjadi ancaman utama bagi pertahanan Dinamo.
Perkiraan Susunan Pemain
Dinamo Zagreb (4-3-3):
Nevistic; Valincic, McKenna, Dominguez, Goda; Misic, Ljubicic, Zajc; Lisica, Beljo, Hoxha
Fenerbahce (4-2-3-1):
Ederson; Semedo, Soyuncu, Skriniar, Brown; Yuksek, Fred; Kahveci, Asensio, Akturkoglu; En-Nesyri
Prediksi Skor Akhir
Dinamo Zagreb memiliki rekor kandang yang solid di Liga Europa, dan publik Maksimir selalu menjadi faktor penting. Namun, Fenerbahce datang dengan kualitas individu yang bisa membuat kejutan kapan saja. Laga ini berpotensi berlangsung ketat dengan gol di kedua sisi, tapi tuan rumah tampak sedikit lebih siap secara kolektif.
Prediksi skor: Dinamo Zagreb 2-1 Fenerbahce
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!