
Presiden Prabowo Subianto dan Dampak Kunjungan ke Negara-Negara Luar Negeri terhadap Perekonomian Indonesia
Presiden RI, Prabowo Subianto, baru saja menyelesaikan rangkaian kunjungan kerja ke empat negara, yaitu Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan Belanda. Rangkaian perjalanan ini berlangsung selama enam hari, mulai dari tanggal 19 hingga 26 September 2025. Presiden tiba kembali di tanah air pada Sabtu, 27 September 2025.
Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai bahwa kunjungan Presiden Prabowo ke sejumlah negara sejak menjabat sebagai kepala negara memiliki potensi besar dalam mendongkrak perekonomian Indonesia. Menurutnya, langkah tersebut sangat efektif, tetapi hasilnya harus ditindaklanjuti agar benar-benar dapat memberikan dampak nyata terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Kunjungan ini sangat efektif. Namun, semua manfaat yang diperoleh hanya akan terwujud jika bisa direalisasikan. Ini menjadi tugas berat dan seringkali menjadi kelemahan kita," ujarnya.
Wijayanto menjelaskan, beberapa kesepakatan penting telah dihasilkan dari kunjungan presiden ke berbagai negara. Salah satunya adalah perjanjian dagang dengan beberapa negara, seperti Eurasia, Peru, dan Kanada. Selain itu, ada progres terkait IEU CEPA (Economic Partnership Agreement) yang juga menjadi fokus utama.
"Beberapa kesepakatan ini sangat fenomenal. Selain itu, profil Indonesia di dunia internasional juga semakin meningkat," tambahnya.
Selain perjanjian dagang, Wijayanto menyebutkan bahwa komitmen investasi juga menjadi salah satu aspek penting dari kunjungan ini. Meskipun dinilai sebagai awal yang baik, ia menekankan bahwa diperlukan kerja keras untuk merealisasikan komitmen tersebut.
Menurutnya, investor membutuhkan kepastian hukum, regulasi yang sederhana, iklim investasi yang kondusif, serta ekonomi yang dinamis. "Diperlukan kabinet dan tim yang solid dan siap bekerja keras untuk mewujudkan hal-hal tersebut."
Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia perlu belajar dari pengalaman pemerintahan sebelumnya, khususnya masa pemerintahan Jokowi. Meskipun banyak komitmen yang dibuat, namun tidak semua terwujud secara nyata.
Faktor-Faktor Penting untuk Mencapai Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, beberapa faktor penting perlu diperhatikan:
- Kepastian Hukum: Investor membutuhkan lingkungan hukum yang jelas dan stabil.
- Regulasi yang Sederhana: Proses administratif yang mudah dan transparan.
- Iklim Investasi yang Kondusif: Lingkungan bisnis yang mendukung pertumbuhan usaha.
- Ekonomi yang Dinamis: Kinerja ekonomi yang kuat dan berkembang pesat.
Selain itu, dukungan dari pemerintah melalui kebijakan yang strategis dan koordinasi yang baik antar lembaga juga menjadi kunci keberhasilan. Dengan adanya komitmen yang kuat dan implementasi yang tepat, Indonesia dapat memaksimalkan peluang yang ada dari kunjungan presiden ke luar negeri.
Dengan demikian, kunjungan Presiden Prabowo ke berbagai negara bukan hanya sekadar upaya diplomasi, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di peta ekonomi global. Namun, tantangan terbesar tetap berada pada kemampuan pemerintah untuk mewujudkan janji-janji yang telah diucapkan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!