Presiden Prabowo Tegaskan Penolakan Terhadap Pernyataan Trump di PBB Soal Perubahan Iklim

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Presiden Prabowo Subianto Berbicara di Sidang Umum PBB tentang Perubahan Iklim

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada sesi debat umum Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyampaikan pernyataan penting mengenai ancaman perubahan iklim yang dihadapi banyak negara. Dalam pidatanya, ia menekankan bahwa isu ini bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat dan ekonomi.

Ia menyampaikan penolakan terhadap pandangan yang tidak mengakui adanya perubahan iklim. Hal ini dilakukan setelah sebelumnya Presiden AS Donald Trump dalam pidatanya menyebut perubahan iklim sebagai "greatest con job ever perpetrated on the world". Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, telah merasakan dampak nyata dari kenaikan permukaan laut.

"Kami, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, di hadapan yang terhormat semua bersaksi, kami telah mengalami dampak langsung dari perubahan iklim, khususnya ancaman naiknya tinggi permukaan laut. Tinggi permukaan laut di pesisir utara ibu kota negara kami naik 5 sentimeter tiap tahun. Dapat anda bayangkan berapa tingginya dalam 10 tahun? Dalam 20 tahun?" tanya Presiden Prabowo.

Tindakan Nyata untuk Menghadapi Perubahan Iklim

Menyadari bahaya yang mengancam, Indonesia memilih untuk mengambil langkah-langkah konkret. Salah satunya adalah pembangunan tanggul laut raksasa sepanjang pesisir Pantai Utara Jawa. Proyek ini memiliki panjang hingga 480 kilometer dan diperkirakan akan memakan waktu hingga 20 tahun untuk selesai.

"Kami terpaksa membangun tanggul laut raksasa, panjangnya 480 kilometer. Kami mungkin butuh 20 tahun untuk membangun itu, tetapi kami tidak punya pilihan lain. Kami harus mulai bertindak sekarang," ujar Presiden Prabowo.

Selain itu, Indonesia juga menunjukkan komitmen kuat dalam menjalankan target-target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Paris 2015. Pemerintah menargetkan untuk mencapai bebas emisi (net-zero emission) pada tahun 2060. Namun, Presiden Prabowo optimistis bahwa target tersebut bisa dicapai lebih cepat.

Langkah-Langkah Lain dalam Menjaga Lingkungan

Selain proyek tanggul laut, pemerintah juga melakukan berbagai upaya lain untuk melindungi lingkungan. Salah satunya adalah penanaman lahan tandus seluas lebih dari 12 juta hektare. Ini dilakukan untuk mengurangi deforestasi dan memberdayakan masyarakat lokal yang tinggal di sekitar hutan.

"Indonesia saat ini juga tegas (dengan komitmennya, red.) berpindah dari pembangunan berbasis bahan bakar fosil menuju pembangunan yang berbasis energi baru dan terbarukan. Mulai tahun depan, sebagian besar tambahan kapasitas listrik kami diperoleh dari pembangkit-pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan," ujar Presiden Prabowo.

Urutan Pembicara dalam Sidang Umum PBB

Sesi debat umum merupakan acara inti dalam Sidang ke-80 Majelis Umum PBB. Presiden Prabowo naik podium pada urutan ketiga, setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden AS Donald Trump. Tradisi dalam sidang ini biasanya menempatkan Brasil sebagai pembicara pertama dan AS sebagai pembicara kedua karena statusnya sebagai tuan rumah.

Kehadiran Presiden Prabowo secara langsung di Markas PBB pada Sidang ke-80 Majelis Umum PBB menjadi momen penting. Ini adalah pertama kalinya seorang kepala negara Indonesia hadir secara langsung setelah absen selama 10 tahun dalam forum tahunan PBB tersebut. Kehadirannya menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjalankan perannya sebagai anggota PBB yang aktif dan bertanggung jawab.