
Kehidupan Lansia yang Penuh Kejutan
Bagi seorang lansia seperti aku, terkejut bukanlah hal yang bisa dihindari. Terlebih jika jantungku yang sudah semakin lemah mengalami tekanan mendadak. Bahaya sekali, bahkan bisa membuatku ambruk ke lantai dan kepala benjol. Tapi, mengapa bicara tentang resiko hidup lansia jadi terasa puitis? Mungkin karena memang begitulah cara kita menghadapinya.
Tidak semua orang berpikir seperti itu. Ada juga yang menolak menjadi tua, meski usianya sudah cukup lanjut. Alasannya sederhana: banyaknya perempuan muda di luar sana. Itu kisah yang sering ku dengar dari teman-temanku. Dan tak jarang, omongan mereka bisa keluar dari rel tanpa disengaja. Jadi, tidak heran kalau kadang kita merasa anjlok dalam percakapan.
Artikel yang Menarik Perhatian Banyak Pembaca
Baru-baru ini, saat sedang iseng mencari artikel lama di akun aiotrade.appku, aku menemukan sebuah tulisan berjudul “Senang Walau Merugi Jajal Kereta Banyubiru dari Solo ke Semarang” yang ditulis pada 24 Juni 2923. Artikel tersebut menceritakan pengalaman pribadiku menjajal kereta api Banyubiru. Aku sendiri belum sempat membacanya kembali, tapi dari judulnya saja sudah cukup menarik.
Yang membuatku terkejut adalah jumlah pembaca artikel itu. Hingga pagi ini, Rabu 24 September 2025, jumlah views-nya telah mencapai 23.933. Dulu, saat artikel ini menjadi Artikel Utama, jumlah pembacanya hanya sekitar 2.000-an. Dalam waktu dua tahun, angka tersebut melonjak hingga 1.097 persen. Angka yang sangat luar biasa.
Perlu diketahui, Indonesia sudah merdeka selama 80 tahun, namun belum pernah ada pencapaian yang setara dengan penurunan kemiskinan sebesar itu. Meskipun perbandingan ini agak tidak seimbang, tetapi fakta bahwa artikel ini mampu menjangkau banyak orang tetap patut diapresiasi.
Manfaat Tulisan yang Tak Terduga
Dari pengalaman ini, aku menyadari bahwa tulisan-tulisan di aiotrade.app bukan sekadar nisan literasi. Mereka memiliki makna lebih dari sekadar judul. Banyak orang yang membaca dan berdiskusi dengan artikel tersebut. Motif para pembaca pun bervariasi. Ada yang ingin mendapatkan pengetahuan baru, ada yang mencari inspirasi, bahkan ada yang menggunakannya sebagai referensi untuk skripsi.
Beberapa di antaranya bahkan meminta diskusi langsung denganku. Tapi, ada juga yang secara tidak sengaja terjebak dalam artikel ini, seperti halnya terinjak tahi kebo. Namun, bagi mereka, itulah yang terjadi. Mereka pun akhirnya memilih untuk menikmati apa yang ada di dalamnya.
Promosi Gratis yang Tidak Menguntungkan
Melalui artikel ini, aku telah mewartakan kereta api Banyubiru kepada 24.000 orang. Ini bisa dianggap sebagai promosi gratis untuk KAI. Tapi, sayangnya, aku justru merasa rugi karena harus membayar Rp 80.000 untuk naik kereta tersebut. Aku bahkan bercanda, mengharapkan ucapan terima kasih dari KAI, tapi justru malah rugi.
Namun, ini hanya bercanda belaka. Sebagai lansia, aku memang sulit melupakan kerugian yang pernah dialami.
Kesimpulan
Yang ingin kusampaikan adalah, apa pun tulisanmu, sekali dipublikasikan di aiotrade.app atau platform lainnya, pasti akan ditemui oleh pembaca yang bisa merasakan manfaat darinya. Bahkan jika tulisanmu jelek, masih ada yang membacanya. Mungkin mereka tertarik untuk tertawa, atau hanya ingin mencoba mengenal sesuatu yang baru.
Jadi, jangan ragu untuk menulis. Siapa tahu, tulisanmu bisa menjadi jembatan yang menghubungkan banyak orang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!