Prevalensi Stunting di Jember Tembus 30,4 Persen, Tertinggi di Jatim

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Angka Stunting di Kabupaten Jember Masih Tinggi

Di Kabupaten Jember, Jawa Timur, masalah stunting atau tengkes masih menjadi isu yang memperhatikan. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting di wilayah ini mencapai 30,4 persen. Angka ini menempatkan Jember sebagai daerah dengan tingkat stunting tertinggi di Jawa Timur.

Analis Gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, Farida Hary Anggraini, menjelaskan bahwa berdasarkan survei tersebut, Jember menduduki peringkat pertama dalam kasus stunting dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Ia menyebutkan bahwa sebanyak 3,9 persen anak mengalami stunting parah, sementara 26,5 persen lainnya mengalami stunting yang belum sampai pada tingkat sangat parah.

Farida menambahkan bahwa survei tersebut hanya menjangkau 836 balita yang memiliki permasalahan gizi. Namun, berdasarkan data penimbangan balita oleh Dinkes Jember pada Mei 2024, angka stunting tidak sampai 10 persen. Lokasi dengan jumlah stunting terbanyak adalah Kecamatan Rambipuji, Pakusari, Kaliwates, dan Jelbuk.

Upaya Penanggulangan Stunting di Jember

Anggota Fraksi Jember, Widarto, menyatakan keprihatinan terhadap tingginya angka stunting di Jember. Menurutnya, melalui pendekatan politik, masalah ini bisa diatasi agar tidak mengancam masa depan generasi muda.

Widarto menyarankan kontribusi yang dapat diberikan melalui penerjunan kader-kader perempuan partai ke desa-desa atau kelurahan di beberapa kecamatan yang menjadi lokus stunting tinggi. Di antaranya adalah Sukorambi, Sumbersari, Pakusari, Patrang, dan Arjasa.

Ia menjelaskan bahwa sebanyak 60 kader perempuan telah dilatih dan akan segera terjun ke lapangan. Mereka akan bekerja sama dengan puskesmas, kader posyandu setempat, serta tokoh agama. Tujuannya adalah untuk menutup sumber-sumber penyebab stunting sejak dini.

"Prinsip utamanya adalah fokus pada hulu. Kami ingin menangani akar masalah stunting," ujar Widarto, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jember.

Target Turunkan Angka Stunting

Widarto berharap, dengan upaya yang dilakukan, prevalensi stunting di Jember dapat turun dan berada di bawah lima persen. Ia meyakini bahwa jika angka stunting semakin kecil, akses pendidikan yang baik akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah ini.

Pendekatan yang dilakukan melibatkan partisipasi aktif dari kader perempuan partai, sistem kesehatan, dan komunitas lokal. Hal ini diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jember.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan komunitas, diharapkan Jember dapat menjadi contoh dalam penanganan masalah stunting secara efektif dan berkelanjutan.