Profil dan Kekayaan Immanuel Ebenezer, Wamenaker Terjaring OTT KPK

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Profil dan Kekayaan Immanuel Ebenezer, Wamenaker Terjaring OTT KPK

Keterlibatan Wamenaker dalam OTT KPK dan Riwayat Karier Politiknya

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau yang lebih dikenal dengan nama Noel kini menjadi perhatian publik setelah terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 21 Agustus 2025. Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Wakil Ketua KPK, Fitroh Cahyanto, yang membenarkan adanya kegiatan tangkap tangan tersebut.

Fitroh menyatakan bahwa pihaknya telah menangkap Immanuel Ebenezer. Meski belum diungkapkan secara rinci, namun berdasarkan informasi yang diperoleh, Noel diduga terlibat dalam kasus pemerasan. Status hukum para pihak yang diamankan, termasuk Wamenaker, akan diumumkan dalam waktu 24 jam setelah pemeriksaan awal.

Selain kasus yang sedang ditangani, harta kekayaan Noel juga menjadi sorotan. Dalam laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), total kekayaan Noel mencapai Rp 17.620.260.879. Laporan ini terakhir kali diunggah pada Desember 2024, setelah ia dilantik sebagai Wakil Menteri Oktober 2024 silam.

Dari data yang tersedia, Noel memiliki aset yang cukup besar. Di antaranya adalah properti rumah dan tanah senilai Rp 12.145.000.000, yang terdiri dari lima aset di wilayah Depok dan Bogor. Selain itu, terdapat harta bergerak sebesar Rp 109.500.000 serta kas sebesar Rp 2.029.760.879.

Latar Belakang Politik dan Perjalanan Karier

Noel sebelumnya dikenal sebagai Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), sebuah kelompok yang sangat mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) – Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Ia juga merupakan politisi Partai Gerindra. Seiring berjalannya waktu, peran Noel terus berkembang, terutama dalam Pilpres 2024.

Pada Pilpres 2024, awalnya Noel memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres). Dukungan ini memicu munculnya relawan Ganjar Mania. Namun, situasi berubah ketika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) belum mengumumkan capres yang akan diusung. Hal ini menimbulkan ketegangan antara Relawan Jokowi Mania dengan beberapa politikus PDI-P.

Beberapa waktu kemudian, dukungan Jokowi Mania beralih ke Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Keputusan ini semakin kuat setelah putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, secara resmi ditetapkan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo.

Akibatnya, Noel membubarkan relawan Ganjar Mania dan membentuk relawan Prabowo Mania 08. Sejak saat itu, ia aktif berjuang untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.

Masuk ke Partai Gerindra dan Maju sebagai Caleg

Noel tidak hanya berperan sebagai relawan, tetapi juga bergabung dengan Partai Gerindra. Ia maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Dengan daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Utara, Noel berhasil meraih 29.786 suara. Sayangnya, ia gagal lolos sebagai wakil rakyat di Senayan.

Perjalanan karier Noel menunjukkan perubahan signifikan dari seorang relawan menjadi tokoh politik yang aktif di berbagai tingkat. Meski demikian, kini ia tengah menghadapi tantangan baru setelah terlibat dalam OTT KPK. Kehadiran dirinya dalam kasus korupsi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kiprahnya sebagai pejabat negara.