
Kehidupan Zendhy Kusuma, Gitaris Berprestasi yang Terseret Kontroversi
Zendhy Kusuma, seorang gitaris independen dengan reputasi internasional, kini menjadi sorotan setelah terseret dalam kasus dugaan kabur tanpa membayar makanan di sebuah restoran. Kejadian ini terjadi di Bibi Kelinci Kopitiam, Kemang, Jakarta Selatan, pada Rabu malam, 11 September 2024. Peristiwa ini langsung menarik perhatian warganet dan memicu berbagai komentar di media sosial.
Dalam rekaman CCTV yang beredar, Zendhy terlihat datang bersama istrinya, Evi Santi Rahayu. Mereka memesan sekitar 10 hidangan, namun sempat marah-marah karena pelayanan yang lambat akibat antrean yang panjang. Keduanya bahkan masuk ke ruang dapur, tempat yang sebenarnya tidak diperbolehkan bagi pelanggan, lalu memarahi staf serta menggebrak pintu penyimpanan bahan makanan.
Setelah mengambil pesanan, pasangan ini meninggalkan restoran tanpa melakukan pembayaran. Total tagihan yang belum dibayar mencapai lebih dari Rp530 ribu. Video unggahan pemilik restoran pun menjadi viral, menyebabkan kontroversi besar di berbagai platform media sosial.
Perjalanan Karier Zendhy Kusuma
Di balik kontroversi tersebut, publik mengenal Zendhy Kusuma sebagai gitaris berbakat dengan reputasi internasional. Ia merupakan lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang sejak awal mendalami musik klasik sebelum beralih ke gitar elektrik. Keahliannya dalam bermain gitar membawanya meraih gelar internasional bergengsi seperti LRSL (Licentiate of Rockschool Level) London serta FLCM (Fellowship of the London College of Music) dari University of West London.
Pengakuan tersebut menegaskan posisinya sebagai musisi yang diakui di kancah global. Selain itu, Zendhy menorehkan prestasi dengan menjuarai Fender Guitar Festival dan MOB Jazz & Blues Guitar Festival. Pencapaian ini menjadikannya salah satu gitaris independen Indonesia yang berhasil menembus panggung dunia.
Dalam perjalanan kariernya, Zendhy juga aktif berkolaborasi dengan musisi internasional. Beberapa nama besar yang pernah bekerjasama dengannya antara lain Marco Sfogli (gitaris James LaBrie – Dream Theater), Ron “Bumblefoot” Thal (eks Guns N’ Roses), hingga Jeroen Simmons (drummer EPICA). Tak hanya itu, ia pernah memproduksi album dengan nuansa fusion dan rock, bekerja sama dengan musisi tanah air seperti Denny Chasmala, Bintang Indrianto, Franky Sadikin, Yandi Andaputra, dan Ganda Saputera.
Salah satu karyanya, “Tears of The Smile”, bahkan pernah ditampilkan dalam pertunjukan seni internasional di Kyoto, Jepang, pada 19 November 2016. Selain bermusik, Zendhy juga mendirikan sekolah musik bernama Istana Nada Music School sebagai bentuk dedikasi terhadap pendidikan musik di Indonesia.
Kontroversi Kasus di Restoran
Meski dikenal sebagai musisi dengan prestasi, kasus dugaan kabur tanpa bayar ini mencoreng citra Zendhy di mata publik. Aksi marah-marah kepada staf restoran serta keputusan pergi tanpa melunasi tagihan dianggap warganet sebagai tindakan yang tidak pantas. Rekaman CCTV dan unggahan pemilik restoran semakin memperkuat tudingan bahwa Zendhy dan istrinya melakukan pelanggaran etika.
Meski belum ada klarifikasi resmi dari pihak Zendhy Kusuma, kasus ini sudah terlanjur memicu perdebatan hangat di dunia maya. Sebagian warganet mengecam keras tindakan tersebut, sementara sebagian lain masih menunggu penjelasan langsung dari gitaris berprestasi ini. Kontroversi ini seakan menjadi ironi, mengingat Zendhy sebelumnya dikenal dengan reputasi profesional dan karya musik yang berkualitas.
Kiprah Musik dan Dedikasi Pendidikan
Di luar isu kontroversial, kontribusi Zendhy terhadap dunia musik Indonesia tak bisa diabaikan. Ia telah mengajar banyak murid melalui sekolah musik yang didirikannya dan sering membagikan wawasan mengenai teknik bermain gitar. Proyek musik kolaboratif terbarunya, The ZAD Project, melibatkan nama besar seperti Andra Ramadhan (Dewa 19, Andra n The Backbone) dan produser musik kenamaan Denny Chasmala. Proyek ini semakin memperkuat posisinya sebagai gitaris yang konsisten berkarya meski berstatus independen.
Selain sebagai gitaris, Zendhy juga dikenal sebagai mentor bagi banyak musisi muda. Dedikasinya dalam dunia pendidikan musik dianggap sebagai salah satu sumbangsih besar untuk perkembangan talenta gitaris Indonesia.
Biodata Lengkap Zendhy Kusuma
- Nama Lengkap: Zendhy Herdian Kusuma
- Profesi: Gitaris independen, komposer, pendidik musik
- Pendidikan: Lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ), LRSL London, dan FLCM University of West London
- Prestasi: Juara 1 Fender Guitar Festival, juara 1 MOB Jazz & Blues Guitar Festival, penerima berbagai gelar internasional di bidang gitar elektrik
- Karier: Kolaborasi dengan musisi internasional seperti Marco Sfogli, Ron “Bumblefoot” Thal, Jeroen Simmons, aktif memproduksi album fusion dan rock
- Aktivitas Saat Ini: Mengelola Istana Nada Music School, menggarap proyek The ZAD Project bersama Andra Ramadhan dan Denny Chasmala
- Karya Terkenal: Lagu “Tears of The Smile” (ditampilkan di Kyoto, Jepang)
- Instagram: @zendhy.kusuma
Kasus dugaan kabur dari restoran yang melibatkan Zendhy Kusuma masih menjadi perbincangan hangat di kalangan publik. Meski demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa sosok gitaris ini memiliki segudang prestasi dan kontribusi nyata dalam dunia musik. Publik kini menantikan klarifikasi langsung dari Zendhy agar kasus ini dapat terang benderang dan tidak mengaburkan rekam jejak musiknya yang cemerlang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!