
Kegiatan Lokakarya Mini Triwulanan di Puskesmas Bungursari
Pada hari Selasa, 23 September 2025, UPTD Puskesmas Bungursari menggelar kegiatan lokakarya mini triwulanan di Aula Puskesmas Bungursari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak yang terkait dengan pengelolaan kesehatan di wilayah setempat.
Beberapa tokoh dan instansi yang hadir antara lain Camat Bungursari, Kepala UPTD Puskesmas Bungursari, Lurah Bungursari, Lurah Cibunigeulis yang diwakili oleh Kasipemtrantib, Kepala KUA Bungursari, kader posyandu, karang taruna, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta kepala sekolah dan tamu undangan lainnya. Kehadiran para stakeholder ini menunjukkan komitmen bersama dalam memperkuat kerja sama antara Puskesmas dan pemerintah kelurahan.
Lokakarya mini triwulanan ini menjadi agenda rutin yang dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas Bungursari untuk melihat capaian program kesehatan serta mengidentifikasi masalah yang ada di lingkungan sekitar. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Camat Bungursari, Sodik Sunandi, S.IP, M.Si. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa acara ini merupakan kesempatan untuk mengevaluasi capaian program dan mencari solusi bersama terhadap permasalahan kesehatan yang ada di wilayah Kecamatan Bungursari.
Salah satu isu yang mendesak di wilayah Puskesmas Bungursari adalah masalah Zero Dose. Berdasarkan data yang dilihat, capaian Zero Dose hanya mencapai 50 persen. Hal ini menjadi tantangan yang harus diatasi bersama-sama oleh seluruh pihak terkait.
"Setelah saya lihat data, capaian Zero Dose di Puskesmas Bungursari baru mencapai 50 persen, ini tentunya menjadi PR kita bersama untuk mencari faktor penyebabnya," ujar Sodik.
Ia juga mengimbau kepada tenaga kesehatan, masyarakat, lurah, dan unsur lainnya untuk bekerja sama dalam mencari solusi. "Sebaik apapun program, tanpa adanya kolaborasi atau kerja sama yang baik antara tenaga kesehatan dan masyarakat serta seluruh pihak maka akan susah tercapai bahkan tidak akan terwujud," tambahnya.
Di sisi lain, Camat Bungursari memberikan apresiasi atas capaian program yang sudah diraih oleh UPTD Puskesmas Bungursari. Salah satunya adalah penurunan angka stunting di wilayah Kecamatan Bungursari yang cukup signifikan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Bungursari, dr. Eko Anggoro Sulistiyaji, menjelaskan bahwa berdasarkan laporan dari kader posyandu dan tenaga kesehatan, salah satu faktor penyebab anak tidak mau diimunisasi adalah kurangnya pemahaman orang tua tentang pentingnya imunisasi bagi anak.
Selain itu, masih banyak orang tua yang percaya bahwa imunisasi bisa menyebabkan demam. Padahal, jika anak tidak diimunisasi justru lebih rentan terkena penyakit.
Untuk itu, ia berkomitmen melakukan sosialisasi yang lebih intensif agar masyarakat lebih memahami pentingnya imunisasi. "Kami akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, tentang pentingnya imunisasi bagi anak. Hal ini tentunya memerlukan kerja sama dari seluruh pihak," pungkasnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!