Pemblokiran Rekening Penerima PKH di Mataram Akibat Diduga Digunakan untuk Judi Online
Beberapa rekening penerima bantuan sosial dari Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, diblokir karena diduga digunakan untuk aktivitas judi online. Kejadian ini diketahui oleh Dinas Sosial setempat dan langsung ditindaklanjuti oleh Kementerian Sosial RI.
Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, Lalu Samsul Adnan, menjelaskan bahwa pemblokiran rekening dilakukan secara otomatis berdasarkan laporan yang diterima dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Menurutnya, sekitar 20 rekening telah resmi dibekukan karena terindikasi terkait dengan transaksi judi online.
“Sistem secara otomatis mendeteksi adanya indikasi penyalahgunaan. Bahkan tanpa kita mengusulkan, sistem langsung melakukan pemblokiran,” ujarnya pada Senin (22/9/2025).
Temuan ini menunjukkan adanya tantangan dalam memastikan bantuan sosial benar-benar tepat sasaran. PKH sejatinya dirancang untuk membantu keluarga miskin meningkatkan kualitas hidup mereka. Namun, beberapa penerima justru menggunakan bantuan tersebut untuk kepentingan yang tidak sesuai dengan tujuan program.
Lalu Samsul menjelaskan bahwa SK pemblokiran rekening dikeluarkan berdasarkan laporan PPATK. Ia menegaskan bahwa meskipun pihaknya tidak tahu detail penggunaan rekening tersebut, sistem akan langsung membekukan nomor rekening jika terdeteksi terkait dengan aktivitas judi.
Respons Penerima Bantuan Sosial
Beberapa penerima bantuan sosial datang ke kantor Dinas Sosial untuk menanyakan alasan rekening mereka diblokir. Beberapa di antaranya hanya tersenyum ketika diberi penjelasan, seolah mengakui kesalahan mereka. Sementara itu, ada juga yang menyanggah dan mengaku tidak mengetahui karena rekening mereka digunakan oleh anggota keluarga seperti anak atau cucu.
“Ada yang datang dan senyum-senyum setelah mengetahui informasinya, namun ada pula yang menyanggah dan mengaku tidak mengetahui karena rekeningnya dipakai anak atau cucunya,” kata Lalu Samsul.
Upaya Mencegah Penyalahgunaan
Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, Dinas Sosial bersama pendamping PKH terus memberikan edukasi kepada penerima manfaat agar bijak dalam menggunakan rekening bantuan sosial. Dalam setiap pertemuan bulanan di tingkat kelurahan, pesan yang sama selalu disampaikan, yaitu bantuan sosial harus dimanfaatkan sesuai tujuan, bukan untuk kepentingan yang merugikan.
Pihak Dinas Sosial juga menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan nomor rekening bansos. “Kami selalu sampaikan agar hati-hati menggunakan nomor rekening bansos, jangan sampai disalahgunakan,” tegas Lalu Samsul.
Langkah Kolaboratif untuk Pengawasan Lebih Baik
Selain itu, Dinas Sosial berencana meningkatkan koordinasi dengan lembaga terkait seperti PPATK dan pihak bank untuk memperkuat pengawasan terhadap penggunaan rekening bantuan sosial. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa dana bantuan sosial benar-benar digunakan untuk kebutuhan masyarakat miskin dan bukan untuk aktivitas ilegal seperti judi online.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat mencegah penyalahgunaan bantuan sosial dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program-program pemerintah yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!