Renungan Selasa 19 Agustus 2025: Segala Sesuatu Mungkin Bagi Allah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Renungan Selasa 19 Agustus 2025: Segala Sesuatu Mungkin Bagi Allah

Renungan Harian Katolik: Bagi Allah Segala Sesuatu Mungkin

Pada hari Selasa, 19 Agustus 2025, renungan harian mengangkat tema penting yang berkaitan dengan kepercayaan kita kepada Tuhan. Tema ini menunjukkan bahwa bagi Allah segala sesuatu mungkin. Renungan ini disiapkan untuk hari Selasa Pekan Biasa XX dan juga merayakan Perayaan Fakultatif Santo Yohanes Eudes, Pengaku Iman, Samuel, Imam dan Hakim Israel. Warna liturgi yang digunakan adalah hijau.

Bacaan Pertama: Hakim-Hakim 6:11-24a

Dalam bacaan pertama, kita membaca kisah Gideon yang dipanggil oleh Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Israel dari cengkeraman orang Midian. Malaikat Tuhan menampakkan diri kepada Gideon dan memberinya perintah untuk bertindak. Meskipun Gideon merasa tidak layak karena keturunan keluarganya yang kecil, Tuhan menegaskan bahwa Ia akan menyertai Gideon dalam tugas itu. Sebagai tanda kepercayaan, Malaikat Tuhan meminta Gideon untuk menyembelih anak kambing dan roti tanpa ragi, lalu meletakkannya di atas batu. Dengan ujung tongkat-Nya, Malaikat Tuhan menyentuh makanan tersebut, dan api muncul dari batu itu, memakan habis daging dan roti. Setelah itu, Gideon menyadari bahwa ia telah melihat Malaikat Tuhan dan merasa takut. Namun, Tuhan menenangkannya dengan berkata, “Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati.” Gideon kemudian mendirikan mezbah di sana dan menamainya “Tuhan itu keselamatan.”

Mazmur Tanggapan: Mzm. 85:9.11-12.13-14

Mazmur ini mengingatkan kita bahwa keselamatan dari Tuhan dekat bagi orang-orang yang takut akan Dia. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. Tuhan akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan.

Bait Pengantar Injil: 2 Korintus 8:9

Refrensi ini menyampaikan pesan tentang Yesus Kristus yang telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar kita menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.

Bacaan Injil: Matius 19:23-30

Dalam injil hari ini, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga. Para murid terkejut dan bertanya, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus menjawab bahwa bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.

Renungan Harian Katolik

Orang yang berharta bisa memiliki apa saja, bisa membeli apa saja, bisa pergi ke mana saja, bisa menikmati fasilitas apa saja, tetapi ia tidak bisa membeli surga. Surga akan menjadi milik siapa saja, dimasuki oleh siapa saja yang Allah kehendaki, bukan dengan membeli tetapi dengan memberi. Dalam kisah injil, seorang muda yang kaya meninggalkan Yesus dengan sedih karena hartanya banyak. Hartanya yang banyak tidak bisa untuk membeli surga, bukan saja karena tidak cukup untuk membelinya, tetapi juga karena ia harus memberikan hasil segala harta miliknya dan dijual kepada orang-orang miskin, dan itu yang dia tidak mau. Terlalu berat permintaan Yesus.

Gereja mengajarkan pentingnya iman akan Allah dan pertolongan rahmat-Nya. Seperti dikatakan oleh Santo Agustinus, “Tanpa Allah kita tidak dapat berbuat apa-apa.” Gereja juga mengajarkan agar kita dapat mempergunakan harta yang kita punya secara wajar dan benar. Kita mempergunakan benda tercipta secara wajar: Iman akan Allah yang esa mengajar kita mempergunakan segala sesuatu yang bukan Allah, sejauh hal itu mendekatkan kita kepada Allah, dan melepaskannya, sejauh ia menjauhkan kita dari Dia.

Doa yang dibacakan adalah permohonan agar kita bisa menjadi pribadi yang lepas bebas, tidak melekat dengan harta kekayaan. Semoga apa yang ada padaku kugunakan untuk kebahagiaan sesamaku. Hantarlah aku untuk mencapai kemuliaan Surga yang Kau janjikan...Amin.