
Sindiran Aktivis terhadap Ketua Umum PSSI
Seorang aktivis sekaligus influencer, Ferry Irwandi, melalui salah satu video yang diunggah ke channel YouTube Trifellas, menyampaikan sindiran terhadap Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Video tersebut dirilis pada Rabu (17/9) lalu dan menjadi perhatian banyak netizen.
Dalam video tersebut, Ferry Irwandi bersama Coach Justin dan Arie Putra membahas siapa saja yang akan mendapatkan pujian dari suporter jika Timnas Indonesia berhasil lolos ke Piala Dunia 2026. Dalam diskusi tersebut, Ferry Irwandi memilih untuk menyindir Erick Thohir dengan meniru pose yang sempat muncul saat Timnas Indonesia kalah telak 4-0 dari Jepang pada November 2024 lalu. Pose tersebut terlihat saat para pemain dan pelatih sedang berdiri di pinggir lapangan setelah pertandingan.
Sindiran Ferry Irwandi tersebut mendapat respons dari seorang konten kreator bernama Bung Teti. Ia mengunggah komentarnya dalam bentuk postingan Instagram yang menunjukkan kesepakatannya dengan pendapat Arie Putra. Menurut Bung Teti, tidak ada tim nasional negara mana pun yang bisa lolos ke Piala Dunia hanya karena ketua umum atau presiden federasi sepak bola.
Bung Teti juga menyampaikan sindiran terselubung terhadap Coach Justin. Ia menyebut bahwa nada bicara Coach Justin terlalu keras dan penuh penekanan. "Buset, si om-om itu nada bicaranya sampai segitunya," ujarnya dalam postingannya.
Ia menegaskan bahwa 70 persen rakyat Indonesia akan memberikan apresiasi kepada Patrick Kluivert dan stafnya, serta perjuangan Shin Tae-yong dan tim pelatih. Namun, ia menekankan bahwa yang dipuji adalah federasi sepak bola, bukan ketua umum atau presiden federasi tersebut.
"Kita harus ingat, yang dipuji adalah federasi sepak bola, bukan ketua umum/presiden federasi sepak bola," tegas Bung Teti.
Ia menambahkan bahwa dalam setiap cabang olahraga di berbagai negara, jika suatu tim sukses, yang dipuji adalah federasinya, bukan ketua umumnya. "Kalau pun diberikan apresiasi, kita hanya perlu mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PSSI. Tapi yang paling utama adalah pemain dan pelatihnya," tutup Bung Teti.
Pandangan Berbeda dan Perdebatan Terbuka
Pandangan Bung Teti ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pendapat mengenai peran dan tanggung jawab ketua umum dalam suksesnya sebuah tim nasional. Beberapa orang berpendapat bahwa ketua umum memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan strategis dan pengelolaan sumber daya. Namun, lain halnya dengan kelompok lain yang lebih menekankan peran langsung dari pemain dan pelatih dalam mencapai prestasi.
Diskusi ini juga menunjukkan bahwa masyarakat sepak bola Indonesia mulai lebih sadar akan pentingnya kerja sama antara berbagai pihak, termasuk federasi, pelatih, dan pemain. Tidak hanya sekadar menyalahkan atau memuji seseorang, tetapi lebih pada pengakuan terhadap usaha dan dedikasi semua pihak yang terlibat dalam proses pembinaan dan pengembangan sepak bola nasional.
Selain itu, perdebatan ini juga menjadi refleksi atas pentingnya komunikasi yang jelas antara federasi dan publik. Jika informasi dan tanggung jawab dibagikan secara transparan, maka masyarakat akan lebih mudah memahami kontribusi masing-masing pihak dalam pencapaian suatu prestasi.
Perlu diingat bahwa sukses sepak bola nasional tidak hanya bergantung pada satu individu, tetapi juga pada kolaborasi yang kuat antara berbagai elemen yang terlibat. Dengan begitu, harapan untuk melihat Indonesia meraih prestasi di kancah internasional bisa lebih nyata dan berkelanjutan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!