Roadshow Investasi Jawa Barat 2025: Ekonomi Global Goyah, Jabar Melaju Jadi Lokomotif Investasi Nasi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Jawa Barat: Titik Terang Investasi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan perlambatan pertumbuhan di berbagai negara besar, Jawa Barat muncul sebagai salah satu provinsi yang menunjukkan kekuatan dan daya tarik dalam dunia investasi. Dalam acara West Java Investment Roadshow 2025 yang diselenggarakan di Gedung T Tower bank bjb, Jakarta, Selasa 23 September 2025, berbagai pejabat dan pakar ekonomi sepakat bahwa Jawa Barat memiliki resiliensi serta potensi yang kuat.

Forum ini menyoroti pendekatan strategis Jawa Barat dalam memanfaatkan momentum domestik, meskipun narasi umum mengenai risiko perlambatan ekonomi global masih mendominasi. Deputi Kepala Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Muslimin Anwar menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Barat mencapai 5,23% pada triwulan II 2025—melampaui pertumbuhan nasional dan menunjukkan tren akseleratif dari kuartal sebelumnya.

“Ekspor naik, manufaktur tumbuh, dan inflasi terkendali. Di tengah tantangan global, Jawa Barat tetap jadi andalan,” ujar Muslimin. Ia menambahkan bahwa sektor ekspor masih didominasi oleh industri otomotif, elektronik, dan tekstil, dengan kontribusi mencapai 23,57% dari total ekspor nasional.

Realisasi investasi Jawa Barat hingga paruh pertama 2025 telah mencapai Rp141 triliun, atau lebih dari separuh dari target tahunan Rp270 triliun. Kenaikan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas dan potensi jangka panjang provinsi tersebut, dengan Singapura, Jepang, dan Hong Kong sebagai penyumbang investasi asing langsung (FDI) terbesar.

Mencari Peluang di Tengah Ketidakpastian

Forum investasi ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dalam ekosistem ekonomi Indonesia, seperti Direktur Utama bank bjb Yusuf Saadudin, Direktur Pengembangan Promosi Kementerian Investasi/BKPM Rakhmat Yulianto, dan Penasihat Investasi Pemprov Jabar Ronald Sinaga, yang didampingi oleh Kepala DPMPTSP Jabar Dedi Taufik.

Rakhmat Yulianto dari BKPM menyoroti posisi strategis Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Ia menyebut bahwa meskipun ekonomi global menghadapi tekanan, Indonesia—khususnya Jawa Barat—tetap menjadi magnet investasi berkat arah kebijakan yang pro-pembangunan dan berkelanjutan. “Investasi bukan hanya bicara laba, tapi tentang masa depan. Keberlanjutan adalah nilai jual kita di era ini,” ujarnya.

BKPM menargetkan Rp13.000 triliun investasi masuk dalam lima tahun ke depan. Jawa Barat menjadi kontributor utama dalam peta pencapaian itu.

Dari LRT Hingga Agro-Tech: Ragam Proyek Siap Digarap

Salah satu daya tarik dalam forum ini adalah pemaparan 16 proyek investasi potensial senilai Rp24,6 triliun oleh Ronald Sinaga. Proyek-proyek ini dipilih dari 31 daftar awal dan difokuskan pada sektor prioritas seperti infrastruktur, energi, pertanian, dan teknologi.

Proyek unggulan LRT Bandung menjadi sorotan utama, tak hanya karena nilai ekonomisnya tetapi juga perannya dalam mengurai kemacetan ibu kota provinsi. “Bandung termasuk 15 kota dengan masalah konektivitas tertinggi dunia. LRT adalah solusi strategis jangka panjang,” jelas Ronald.

Selain LRT, proyek pengembangan jaringan pipa gas oleh MUJ (Migas Utama Jabar) membuka peluang ekspor energi, terutama ke pasar Jepang. Di sektor pertanian, Kabupaten Sumedang menghadirkan proyek agro berbasis teknologi dan generasi muda, menandakan arah baru menuju ketahanan pangan berkelanjutan.

Proyek berskala kecil juga ditawarkan, seperti pengembangan co-working space berbasis TOD di Depok senilai Rp7,9 miliar. Proyek ini dirancang untuk menyasar generasi Z dan pelaku industri kreatif, memperluas konsep investasi ke sektor dengan dampak sosial tinggi.

Narasi Optimisme dari Jawa Barat

West Java Investment Roadshow 2025 tidak sekadar menjadi forum promosi, tapi juga panggung narasi baru: bahwa optimisme ekonomi bisa lahir dari daerah, bahkan saat pusat-pusat keuangan global diliputi ketidakpastian.

Dengan inflasi yang terkendali (1,77% per Agustus 2025), pertumbuhan ekonomi yang melampaui rata-rata nasional, serta keberanian dalam merancang proyek investasi inovatif dan berkelanjutan, Jawa Barat muncul sebagai prototipe ekonomi daerah masa depan—resilien, inklusif, dan progresif.

Kolaborasi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, perbankan, dan kementerian pusat menunjukkan bahwa strategi berbasis daerah bukan hanya pelengkap, melainkan tulang punggung dalam menjaga kestabilan ekonomi nasional di masa penuh tantangan ini.