
Kebakaran Kasur di Rumah Sewa, Warga Banjarmasin Mengkhawatirkan
Pasca kejadian kasur terbakar di rumah sewa milik Fahriadi yang berada di kawasan Kompleks Wildan Sari 3 RT 42 Blok 5, warga setempat masih merasakan rasa takut dan cemas. Kejadian tersebut terjadi pada Jumat (22/8/2025) pukul 09.30 Wita. Meskipun api akhirnya berhasil dipadamkan, situasi yang terjadi sempat memicu kepanikan di lingkungan sekitar.
Salah satu faktor yang menyebabkan situasi menjadi lebih memprihatinkan adalah sulitnya akses air di lokasi kejadian. Namun, berkat adanya air ledeng yang masih tersedia, petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan api. “Untungnya ada tadi air ledeng,” ujar Hanafi, Ketua RT 42, yang turut serta dalam proses penanggulangan kebakaran tersebut.
Kaca depan rumah yang terbakar pecah akibat paparan panas. Para penyewa rumah kemudian datang untuk memastikan kondisi tempat tinggal mereka. Namun, perhatian warga segera beralih ke bangunan di sebelah kiri lokasi kejadian. Bangunan tersebut merupakan rumah lama yang tidak berpenghuni dan dulunya digunakan sebagai usaha dekorasi pesta oleh seorang warga bernama Engkoh.
“Kalau api sampai menyebar dan menyentuh sedikit saja pasti jadi lebih parah,” ucap Marfaun, warga setempat yang mengungkapkan kekhawatirannya kepada Hanafi. Ia mengkhawatirkan potensi bahaya yang bisa terjadi jika api menyebar ke bangunan lain.
Rumah bekas usaha dekorasi tersebut diketahui penuh dengan sampah styrofoam, plastik, dan dedaunan kelapa yang digunakan sebagai hiasan. Material-material ini sangat mudah terbakar dan menjadi sumber kekhawatiran besar bagi warga sekitar. “Ini bahaya, saya catat nomornya nanti saya hubungi,” ujar Hanafi, merespons keluhan warga.
Kekhawatiran warga semakin meningkat karena maraknya kejadian kebakaran di Kota Banjarmasin belakangan ini. Mereka mulai lebih waspada terhadap lingkungan sekitar. “Kalau ada orang iseng melempar puntung rokok di situ, waduh habislah kita semua. Itukan gampang terbakarkan,” tambah salah seorang warga.
Di sebelah kiri rumah sewa yang nyaris terbakar, tampak tumpukan styrofoam yang menutupi halaman rumah hingga hampir menutupi nomor alamat. “Sudah dipakai acara kemudian sampahnya dia bawa lagi ke sini jadi menumpuk,” keluh Marfaun, yang menyoroti kondisi rumah kosong yang kini menjadi titik rawan.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan dan memperhatikan risiko kebakaran. Selain itu, diperlukan upaya bersama dari warga dan pihak terkait untuk mencegah terulangnya insiden serupa. Dengan kesadaran akan bahaya kebakaran yang semakin tinggi, warga berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!