Rupiah Melemah terhadap Dollar AS pada Perdagangan Pasar Spot
Pada perdagangan pasar spot, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan terhadap dollar AS. Pada Rabu (24/9/2025), pukul 09.11 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.697 per dollar AS. Pelemahan ini tercatat sebesar 10,0 poin atau 0,06 persen dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di posisi Rp 16.687 per dollar AS.
Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, memprediksi bahwa nilai tukar rupiah akan menguat terhadap dollar AS dalam waktu dekat. Hal ini disebabkan oleh tekanan terhadap dollar AS setelah data menunjukkan penurunan signifikan dalam sentimen manufaktur di Amerika Serikat. Selain itu, pernyataan dovish dari pejabat The Fed, Bowman, juga turut memberi tekanan pada dollar AS.
Di sisi lain, Kepala The Fed, Jerome Powell, secara terpisah menyampaikan dukungan terhadap pemangkasan suku bunga pada pertemuan berikutnya. Prediksi ini semakin memperkuat kemungkinan pelemahan dollar AS dalam beberapa hari ke depan.
Lukman Leong juga menjelaskan bahwa range pergerakan rupiah hari ini diperkirakan berada di kisaran antara Rp 16.550 hingga Rp 16.650. Prediksi ini didasarkan pada perkembangan ekonomi dan situasi pasar yang sedang dinamis.
Kurs Rupiah di Pasar Tengah dan Bank-Bank Besar
Mengacu pada kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Jumat (19/9/2025) berada di level Rp 16.578 per dollar AS. Angka ini menunjukkan pergerakan yang lebih stabil dibandingkan dengan perdagangan pada hari Rabu.
Sementara itu, kurs rupiah di bank-bank besar di Indonesia menunjukkan variasi. Berikut adalah informasi terkini mengenai kurs rupiah di lima bank besar:
- BRI: Jual 16.719, Beli 16.673
- Bank Mandiri: Jual 16.605, Beli 16.575
- BNI: Jual 16.690, Beli 16.650
- BCA: Jual 16.695, Beli 16.675
- CIMB Niaga: Jual 16.690, Beli 16.665
Kurs jual menunjukkan harga yang ditawarkan oleh bank kepada nasabah untuk membeli dollar AS, sedangkan kurs beli menunjukkan harga yang diberikan oleh bank saat menjual dollar AS.
Perkembangan Nilai Tukar dan Proyeksi Pasar
Dari analisis dan data yang tersedia, tampak bahwa nilai tukar rupiah cenderung mengalami fluktuasi akibat berbagai faktor eksternal, termasuk kondisi ekonomi global dan kebijakan moneter dari bank sentral. Meskipun pada hari ini rupiah melemah, prediksi dari para ahli menunjukkan adanya potensi peningkatan nilai tukar dalam beberapa hari ke depan.
Perkembangan ini sangat penting bagi masyarakat dan pelaku bisnis yang sering melakukan transaksi valuta asing. Mereka perlu memantau pergerakan kurs secara berkala agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam bertransaksi.
Dengan demikian, situasi nilai tukar rupiah hari ini menjadi indikator penting untuk melihat stabilitas ekonomi nasional dan dampaknya terhadap sektor keuangan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!