Penurunan Harga Saham AMRT yang Signifikan
Saham emiten ritel besar, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola jaringan minimarket Alfamart, mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Dalam dua bulan terakhir, harga saham ini telah turun lebih dari 25%. Pada penutupan perdagangan Rabu, 1 Oktober 2025, saham AMRT ditutup di level Rp 1.850 per lembar. Harga ini melanjutkan tren penurunan tajam yang terjadi sepanjang bulan September, di mana saham ini terperosok dari level di atas Rp 2.200-an.
Jejak Koreksi Harga
Koreksi harga saham AMRT menjadi perhatian para pelaku pasar, mengingat statusnya sebagai pemimpin di industri ritel barang primer. Berikut adalah jejak koreksi harganya:
- Pada pertengahan Agustus 2025, saham AMRT masih solid diperdagangkan di kisaran harga Rp 2.300 - Rp 2.400.
- Memasuki bulan September, tekanan jual mulai terasa dan harga terus terkoreksi hingga menembus level psikologis Rp 2.000.
- Pelemahan berlanjut hingga awal Oktober, di mana harga sahamnya kini berada di level Rp 1.800-an.
Koreksi yang dalam ini membuat valuasi saham AMRT menjadi lebih rendah dibandingkan beberapa bulan sebelumnya, memancing perhatian investor untuk mencermati fundamentalnya lebih dalam.
Profil Perusahaan
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk adalah salah satu pilar utama di sektor perdagangan ritel Indonesia. Perusahaan ini telah melantai di Papan Utama BEI sejak 15 Januari 2009.
Bidang Usaha Utama
- Perdagangan ritel barang primer melalui jaringan minimarket Alfamart yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
Tokoh Kunci
- Perusahaan saat ini dipimpin oleh Anggara Hans Prawira sebagai Presiden Direktur.
- Feny Djoko Susanto menjabat sebagai Presiden Komisaris.
Anak Usaha Strategis
- AMRT juga merupakan pemegang saham pengendali dari PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), pengelola jaringan ritel Alfamidi, yang memperkuat ekosistem bisnisnya.
Pengendali Saham
- Saham AMRT dikuasai oleh PT Sigmantara Alfindo dengan porsi kepemilikan mayoritas sebesar 50,19%.
- Sisa 48,48% saham dimiliki oleh masyarakat, menjadikannya salah satu saham ritel paling likuid di bursa.
Situasi Pasar dan Masa Depan
Pelemahan harga saham AMRT menjadi sebuah anomali menarik, mengingat kekuatan brand dan jaringannya yang masif. Hal ini membuat para investor kini menantikan rilis kinerja keuangan perusahaan berikutnya untuk melihat apakah pelemahan harga ini sejalan dengan fundamental atau hanya merupakan koreksi pasar sesaat.
Investor disarankan untuk tetap memantau perkembangan terbaru dan melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Setiap keputusan investasi harus didasarkan pada analisis yang matang dan pertimbangan yang tepat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!