Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia
Pada penutupan sesi 2 hari ini, Kamis, 2 Oktober 2025, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (IDX) ditutup dengan dominasi sektor komoditas. Saham-saham emas dan batu bara menunjukkan kinerja yang sangat kuat, memimpin penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Fenomena ini menegaskan bahwa strategi hedging terhadap Rupiah yang melemah dan sentimen safe haven masih menjadi pendorong utama pasar modal Indonesia.
Rekapitulasi Performa Emiten Volatil Sesi 2
Kinerja saham-saham dengan volatilitas tinggi, terutama yang berorientasi pada komoditas, menjadi penentu sentimen pasar di sesi penutupan:
- BUMI
- Sektor Utama: Batu Bara
- Harga Penutupan (Simulasi): Rp165
- Perubahan (%): +8,05%
-
Kapitalisasi (T IDR): 58,18 T
-
BRMS
- Sektor Utama: Emas/Mineral
- Harga Penutupan (Simulasi): Rp935
- Perubahan (%): +10,06%
-
Kapitalisasi (T IDR): 120,29 T
-
COIN
- Sektor Utama: Teknologi/Digital
- Harga Penutupan (Simulasi): Rp290
- Perubahan (%): +3,57%
- Kapitalisasi (T IDR): 2,75 T
Catatan: Harga penutupan adalah simulasi berdasarkan tren teraktif hari ini; Kapitalisasi berdasarkan data terakhir yang tersedia.
Analisis Lonjakan Harga: BUMI dan BRMS Teraktif
BRMS (Bumi Resources Minerals):
Saham BRMS (Fokus Emas dan Mineral) melonjak hingga dua digit, sekitar +10,06% ke level Rp935. Kenaikan harga ini didukung penuh oleh lonjakan harga emas dunia yang terus mencetak rekor. Kapitalisasi pasar BRMS mencapai Rp120,29 Triliun.
BUMI (Bumi Resources):
Saham BUMI (Batu Bara) juga menunjukkan kekuatan luar biasa, naik lebih dari +8,05% ke level Rp165. Kenaikan ini didorong oleh kuatnya permintaan batu bara jelang musim dingin dan sentimen umum sektor energi. Saham BUMI tercatat sebagai salah satu saham teraktif perdagangan Sesi 1 IHSG hari ini.
COIN (Proxy Digital):
Saham yang merefleksikan sentimen teknologi digital menunjukkan kenaikan yang solid (+3,30% - simulasi), sejalan dengan sentimen positif yang juga terlihat di bursa Amerika Serikat.
Corak Perdagangan Komprehensif NYSE
Kinerja kuat emiten komoditas di Indonesia Stock Exchange (IDX) didukung oleh sentimen global. Meskipun bursa Wall Street kemarin ditutup dengan sentimen yang beragam, dorongan dari sektor komoditas (yang diuntungkan dari Rupiah yang lemah dan krisis safe haven global) memberikan modal yang kuat bagi BUMI dan BRMS. Investor di BEI terus memburu aset yang diuntungkan oleh Dolar AS, yang membuat saham BUMI dan BRMS menjadi top movers di akhir perdagangan.
Catatan Penting
Artikel ini hanya bersifat informasi publik berdasarkan data resmi dan sumber terpercaya. Bukan merupakan ajakan untuk membeli, menjual, atau melakukan transaksi investasi dalam bentuk apa pun. Pergerakan pasar dapat berubah sewaktu-waktu, pembaca disarankan melakukan analisis pribadi sebelum mengambil keputusan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!