Saham Teknologi dan Bursa Asia Kompak Naik, Ini Pemicunya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Perkembangan Saham Teknologi di Asia Tengah

Saham teknologi di berbagai bursa kawasan Asia tengah menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat. Bahkan, beberapa saham teknologi menjadi yang teratas dalam kinerja sepanjang tahun ini. Di China, misalnya, saham Eoptolink Technology Inc. Ltd mengalami kenaikan signifikan sebesar 343,05% secara year to date per Rabu (1/10). Ini disusul oleh saham Zhongji Innolight Co Ltd., Foxconn Industrial Internet, dan Suzhou TFC Optical Communication Co Ltd. dengan kenaikan masing-masing sebesar 226,84%, 207,02%, dan 157,14%.

Di pasar saham Hong Kong, saham JD Health International Inc. dan Alibaba Group Holding Ltd. juga mengalami kenaikan yang cukup besar, yaitu masing-masing sebesar 136,65% dan 116,52%. Sementara itu, di pasar Jepang, saham Softbank Group Corp melonjak sebesar 98,58%, disusul oleh NEC Corp dan M3 Inc dengan kenaikan masing-masing sebesar 67,46% dan 62,31%.

Kenaikan Saham Teknologi di Indonesia

Tidak hanya di luar negeri, saham-saham teknologi di dalam negeri juga menunjukkan kenaikan yang luar biasa. Performa indeks IDX sektor Teknologi mencatat kenaikan sebesar 175,22% secara year to date. Salah satu saham yang paling mencolok adalah PT DCI Indonesia Tbk (DCII) dengan kenaikan sebesar 573,70% sepanjang 2025 berjalan. Kenaikan ini telah memberikan kontribusi sebesar 287,06 poin terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Investment Advisor Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis menyatakan bahwa kenaikan saham-saham teknologi dipengaruhi oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga global hingga akhir 2025. The Fed dan sejumlah bank sentral besar masih berpeluang menurunkan suku bunga acuan sebanyak dua kali di kuartal IV-2025. Bank Indonesia (BI) bahkan sudah memangkas suku bunga acuan sebesar 125 bps sepanjang tahun ini.

“Hal ini mendorong risk appetite investor terhadap saham growth seperti teknologi. Selain itu, penguatan terhadap saham-saham teknologi juga dipengaruhi oleh adopsi digital dan AI,” jelas Alrich.

Prospek dan Sentimen Pasar

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menambahkan bahwa prospek dan sentimen terhadap saham teknologi sedang bagus tidak hanya di Indonesia tapi secara global. “Karena pengembangan AI ada juga investor global yang memborong emiten semiconductor di pasar lain ini semua juga pengaruh sentimen ke saham teknologi domestik,” ucapnya.

Arjun juga mencermati lonjakan indeks IDX sektor Teknologi tak terlepas dari kontribusi saham DCII karena menempati bobot paling tinggi. Wajar kapitalisasi pasar DCII mencapai Rp 677 triliun, terbesar nomor empat di BEI. Menurutnya, kenaikan saham DCII sepanjang tahun ini dipengaruhi oleh fundamental yang solid dengan pertumbuhan laba yang tinggi dan konsistem. DCII juga mendapat sentimen positif dari prospek data center.

“DCII yang bergerak dibidang infrastruktur digital seperti cloud computing dan data center mengalami sentimen positif akibat proyeksi permintaan dan kebutuhan data center di masa depan,” kata Arjun. Ia juga menjelaskan bahwa ekspektasi ekspansi data center serta meningkatnya permintaan cloud dan infrastruktur digital juga mendorong proyeksi pendapatan DCII sehingga translasi juga ke kenaikan harga sahamnya sendiri.

Rekomendasi Saham Teknologi

Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas menyoroti bahwa saham-saham teknologi dalam negeri juga dipengaruhi oleh kinerja fundamental masing-masing emiten yang positif. Dia mencermati secara teknikal, kenaikan saham EMTK sudah melampaui target harga yang dipasang. Sementara saham teknologi lainnya, seperti GOTO dan BUKA masih dalam tren positif dan belum melampaui target.

“Secara teknikal, GOTO saat ini masih proses limited downside karena sentimen positifnya berkaitan dengan stabilitas ekonomi domestik yang ditunjang oleh permintaan domestik yang tinggi,” ucapnya.

Untuk itu, dari saham-saham yang masuk dalam indeks IDX Sektor Teknologi pilihannya jatuh pada BUKA dan GOTO. Dia merekomendasikan add BUKA dengan target harga di Rp 222 dan add GOTO dengan target Rp 74. Sementara, Alrich menilai saham EMTK, BUKA dan WIRG masih menarik untuk dicermati. Dia merekomendasikan hold atau beli EMTK dengan target harga di Rp 1.700 dan stop loss di bawah Rp 1.350.