
Penanganan Kontaminasi Cesium 137 di Kawasan Industri Cikande
Pemerintah Indonesia melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap sebanyak 1.562 warga dan pekerja di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten, setelah muncul dugaan adanya kontaminasi radiasi Cesium 137. Isu ini muncul setelah PT Peter Metal Technology Indonesia (PMT) dilaporkan menggunakan bahan baku peleburan yang diimpor dari Filipina. Sebagai respons terhadap situasi tersebut, pemerintah menetapkan status serious incident dan menghentikan sementara aktivitas produksi di kawasan industri tersebut.
Dari jumlah yang diperiksa, sebanyak sembilan orang ditemukan terkontaminasi Cesium 137. Mereka mendapatkan pengobatan khusus dari Singapura. Dalam rapat koordinasi di Grha Mandiri Jakarta Pusat pada Selasa, 30 September 2025, Zulhas menyampaikan bahwa sembilan individu tersebut sudah ditangani oleh Kementerian Kesehatan. Ia menegaskan bahwa selain sembilan orang tersebut, tidak ada pekerja maupun warga Cikande yang mengalami dampak serius akibat kontaminasi.
Selain itu, pemerintah terus memantau kondisi kesehatan para pekerja dan masyarakat terdampak. Upaya perlindungan terhadap mereka juga dilakukan, serta memastikan bahwa industri udang nasional tetap aman dan layak dikonsumsi.
Perkembangan Isu Kontaminasi Cesium 137
Isu kontaminasi Cesium 137 menjadi perbincangan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menolak produk udang beku asal Indonesia. Menurut laporan FDA, kontainer pengangkut udang beku yang terkontaminasi ditemukan saat memasuki pelabuhan di Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami pada pekan kedua Agustus 2025. Namun setelah pemerintah Indonesia melakukan investigasi, dipastikan bahwa Cesium 137 tidak berasal dari produk udang dalam negeri.
Sebagai langkah pencegahan, FDA meminta jaringan ritel mereka untuk menarik produk udang beku dari produsen asal Indonesia. Tujuan utamanya adalah mengurangi risiko paparan radiasi. FDA juga bekerja sama dengan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP), serta otoritas pengawas makanan laut Indonesia untuk menyelidiki asal-usul kontaminasi.
Langkah Pencegahan dan Koordinasi Internasional
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kualitas produk makanan nasional. Dengan adanya isu kontaminasi, pihak berwenang terus memperkuat kerja sama dengan lembaga internasional untuk memastikan keamanan rantai pasok. Proses penelitian dan pengujian terhadap bahan baku, produk, serta lingkungan industri terus dilakukan agar tidak ada risiko yang mengancam kesehatan masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga memperkuat sistem pengawasan terhadap impor bahan baku industri, terutama yang berasal dari negara-negara yang belum memiliki standar pengawasan yang ketat. Hal ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan terulangnya insiden serupa di masa depan.
Tindakan Jangka Panjang
Untuk memastikan keamanan jangka panjang, pemerintah akan meningkatkan kapasitas laboratorium pengujian radiasi dan memperluas jangkauan pengawasan terhadap industri. Selain itu, edukasi kepada pekerja dan masyarakat tentang risiko paparan radiasi serta cara pencegahannya juga akan ditingkatkan.
Komitmen pemerintah untuk menjaga kesehatan masyarakat dan keamanan industri tetap menjadi prioritas utama. Dengan tindakan proaktif dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan insiden seperti ini dapat diminimalisir dan kepercayaan publik terhadap produk lokal tetap terjaga.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!