
Kunjungan Luar Negeri Presiden Prabowo Subianto: Menciptakan Peluang Investasi dan Memperkuat Hubungan Internasional
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah menyelesaikan rangkaian kunjungan ke empat negara sejak 19 September 2025. Dalam perjalanan tersebut, Presiden berhasil menciptakan berbagai peluang strategis yang berdampak positif terhadap perekonomian dan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara lain.
Salah satu negara pertama yang dikunjungi adalah Jepang. Meskipun kunjungan tersebut singkat, Presiden Prabowo menyempatkan diri mengunjungi Paviliun Indonesia di Expo Osaka 2025. Menurut laporan dari Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, ajang lima tahunan ini telah memberikan komitmen investasi sebesar US$ 23,8 miliar atau sekitar Rp 380 triliun. Angka ini menunjukkan minat besar dari investor internasional terhadap potensi ekonomi Indonesia.
Kunjungan Presiden tidak hanya berfokus pada pameran eksibisi, tetapi juga untuk menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Dalam sidang tersebut, Presiden Prabowo mendapat kesempatan untuk menyampaikan pidato sebagai urutan ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat. Pidato yang disampaikan dalam forum internasional ini mendapatkan apresiasi tinggi dari para pemimpin dunia.
Beberapa tokoh penting seperti Presiden Amerika Serikat, Perdana Menteri Kanada, Raja Belanda, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, memberikan apresiasi atas pidato yang disampaikan oleh Presiden Prabowo. Hal ini menunjukkan bahwa pesan-pesan yang disampaikan oleh Presiden dapat diterima secara luas dan mendapat dukungan dari berbagai negara.
Selain itu, Presiden Prabowo juga bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Pertemuan ini menjadi momen penting dalam memperkuat kerja sama antara Indonesia dan FIFA terkait pengembangan akademi sepak bola muda di Indonesia. Kehadiran Presiden dalam pertemuan ini menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pembangunan olahraga nasional.
Dalam waktu dekat, Tim Nasional Indonesia akan menghadapi kualifikasi keempat Piala Dunia pada 9 dan 12 Oktober 2025. Seskab Teddy Indra Wijaya menyatakan bahwa meskipun persaingan cukup berat, Indonesia masih memiliki peluang untuk melaju ke putaran final. Ia juga menekankan pentingnya menjaga netralitas dalam pertandingan tersebut.
Kunjungan Presiden ke Kanada juga memberikan hasil yang signifikan. Meskipun tidak bermalam di sana, Presiden diterima langsung oleh Gubernur Jenderal Mary Simon dan bertemu dengan Perdana Menteri Kanada, Mark Carney. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Kanada menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA). Perjanjian ini mencakup penghapusan 90,5 persen tarif barang dan produk Indonesia yang diekspor ke Kanada, sehingga memberikan dampak positif terhadap perdagangan impor Indonesia.
Selanjutnya, Presiden Prabowo juga melakukan kunjungan ke Belanda. Kunjungan ini tidak hanya diterima oleh Raja Willem-Alexander, tetapi juga oleh Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch. Pertemuan resmi ini menjadi langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Belanda.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa Pemerintah Belanda akan mengembalikan sebanyak 30 ribu fosil, artefak, dan dokumen budaya milik Indonesia yang tersimpan di sana. Proses pengembalian ini akan segera dilakukan, dengan rencana penyelesaian oleh Menteri Kebudayaan dalam waktu dekat. Keputusan ini menunjukkan komitmen Belanda terhadap penghargaan terhadap warisan budaya Indonesia.
Secara keseluruhan, kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke empat negara telah membawa dampak positif dalam berbagai aspek, termasuk investasi, diplomasi, dan kerja sama bilateral. Hasil-hasil yang dicapai dalam kunjungan ini menjadi langkah awal yang kuat untuk membangun hubungan internasional yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!