Shio Tiongkok: 12 Hewan dan Sifat Rahasia Zodiak Tionghoa

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Sejarah dan Makna Shio dalam Budaya Tionghoa

Shio atau zodiak Tionghoa bukan hanya sekadar simbol tahun kelahiran. Lebih dari itu, shio dianggap memiliki pengaruh besar terhadap kepribadian, keberuntungan, hingga kecocokan asmara seseorang. Dalam tradisi Tionghoa, setiap shio memiliki karakteristik dan filosofi yang unik, serta menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat.

Shio dalam bahasa Mandarin disebut shengxiao, yang berarti "lahir menyerupai". Sistem ini terdiri atas 12 hewan yang muncul dalam siklus 12 tahun. Urutan shio dimulai dari Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, hingga Babi. Setiap tahun, satu shio akan mewakili periode tertentu dengan ciri khasnya sendiri. Misalnya, tahun 2025 akan menjadi Tahun Ular, yang berlangsung mulai 29 Januari 2025 hingga 16 Februari 2026.

Asal Usul Shio Tionghoa

Sejarah shio Tionghoa sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Catatan kuno dalam gulungan bambu membuktikan keberadaan sistem zodiak ini sebelum Dinasti Qin (221–207 SM). Pada masa Dinasti Han Timur (25–220 M), siklus lengkap 12 hewan telah ditetapkan. Meski begitu, asal usul pasti dari teori ini masih diperdebatkan oleh para ahli.

Beberapa teori menyatakan bahwa 12 shio berasal dari penyederhanaan 28 hewan yang mewakili rasi bintang dalam astronomi Tiongkok kuno. Pendapat lain menghubungkannya dengan revolusi planet Jupiter yang berlangsung selama 12 tahun. Namun, teori paling populer adalah bahwa shio terkait dengan tradisi pemujaan hewan atau totem.

Selain itu, ada legenda menarik tentang asal mula shio. Menurut cerita, Kaisar Langit ingin memilih 12 hewan untuk menjadi penjaga istananya. Kerbau dipilih sebagai hewan paling jujur dan rajin, namun Tikus yang cerdik menumpang di punggung Kerbau dan melompat lebih dulu di garis akhir. Akibatnya, Tikus menempati posisi pertama. Macan kemudian ditetapkan sebagai Raja Hutan, sedangkan Naga menjadi Penguasa Laut. Kelinci berhasil menyalip Naga dan menempati urutan keempat. Selanjutnya, urutan berikutnya adalah Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, dan Babi.

Karakteristik 12 Hewan Shio

Setiap hewan dalam shio memiliki filosofi dan sifat yang unik. Tikus dikenal ambisius dan jujur, meskipun sering boros. Kerbau sabar, cerdas, dan bisa menjadi sahabat yang baik. Macan agresif dan penuh keberanian, sering dikaitkan dengan kekuasaan. Kelinci dipandang sebagai tanda keberuntungan, cerdas, dan penuh kasih sayang.

Naga melambangkan kekuatan dan kepemimpinan, mandiri, energik, dan sehat. Ular bijaksana, intens, dan identik dengan kecantikan fisik, tetapi juga bisa pemarah. Kuda populer, menarik, dan penuh semangat. Kambing anggun, kreatif, dan penuh belas kasih. Monyet cerdas, jenaka, dan energik, tetapi mudah terdistraksi. Ayam pekerja keras, ambisius, dan haus ilmu.

Anjing simbol kesetiaan dan kejujuran, dermawan, cerdas, tapi kadang keras kepala. Terakhir, Babi melambangkan keberuntungan dan kemakmuran, tulus, hangat, dan disenangi banyak orang, meski sering menghadapi masalah dalam rumah tangga.