
Memulai Kebiasaan Membaca dengan Novel yang Ringan dan Menarik
Membaca novel bisa menjadi kegiatan yang sangat menantang, terutama bagi seseorang yang memiliki jadwal penuh dengan aktivitas sehari-hari. Ditambah lagi, jumlah buku yang tersedia di pasar literasi begitu banyak hingga kadang membuat kita bingung memilih. Namun, tidak perlu khawatir karena ada beberapa novel yang bisa menjadi awal yang sempurna untuk memulai kebiasaan membaca.
Banyak pembaca dari berbagai belahan dunia telah merekomendasikan beberapa novel yang tidak hanya mudah dipahami, tetapi juga menyimpan makna mendalam. Berikut ini tiga novel yang populer dan cocok untuk pemula.
1. The Little Prince (1943)
The Little Prince adalah karya Antoine de Saint-Exupéry yang sering dikategorikan sebagai cerita anak-anak. Namun, di balik alur yang sederhana, buku ini menyimpan filosofi tentang kehidupan, cinta, kehilangan, serta pandangan orang dewasa terhadap dunia. Dengan gaya penulisan yang ringan dan penuh metafora, buku ini mudah diikuti oleh pembaca pemula. Jumlah halaman yang hanya sekitar 100-an juga tidak akan membuat pembaca merasa kewalahan.
Pengguna Goodreads, @Lisa of Troy, mengatakan bahwa buku ini pendek namun memiliki dampak yang kuat. Ia menilai bahwa The Little Prince penuh dengan simbolisme indah yang layak dibaca setidaknya sekali dalam setahun.
2. The Alchemist (1988)
The Alchemist karya Paulo Coelho merupakan salah satu novel inspiratif yang sangat populer. Meski ceritanya sederhana, buku ini memiliki makna mendalam yang bisa menggugah cara pandang kita terhadap hidup, mimpi, dan takdir. Alur ceritanya mengalir dan mudah diikuti, dengan jumlah halaman sekitar 180 sampai 200 halaman. Buku ini juga memiliki banyak kutipan yang bisa dijadikan refleksi atau konten media sosial.
@Kenny dari Goodreads menulis bahwa novel ini dengan cermat memadukan kata-kata bijak, filsafat, serta kesederhanaan makna dan bahasa. Hal ini menjadikannya sangat menarik dan memikat.
3. Convenience Store Woman (2016)
Convenience Store Woman karya Sayaka Murata menawarkan perspektif yang berbeda terhadap kehidupan masyarakat modern. Cerita ini mengisahkan Keiko Furukura, seorang perempuan yang memilih bekerja di minimarket selama 18 tahun. Melalui tokoh ini, Murata mengajak pembaca untuk merenungkan makna "normal" dan kebebasan individu dalam masyarakat.
Dengan bahasa yang sederhana dan alur yang mengalir, buku ini cocok untuk pembaca pemula. Ceritanya tidak rumit, tetapi kaya akan makna. Minimarket sebagai latar juga terasa akrab bagi pembaca Indonesia, sehingga membuat novel ini mudah diakses secara emosional.
@S.penkevich dari Goodreads menulis bahwa Sayaka Murata telah menciptakan karya kecil yang cemerlang. Buku ini secara tajam menyoroti isu-isu masyarakat dan mengungkap bahwa kenormalan serta hierarki sosial hanyalah kedok bagi penindasan.
Kesimpulan
Memulai kebiasaan membaca tidak harus dimulai dari buku yang rumit atau tebal. Tiga novel yang disebutkan di atas membuktikan bahwa cerita yang sederhana pun bisa menyimpan makna mendalam dan membekas lama di hati pembaca. Baik melalui dongeng filosofis, perjalanan spiritual, maupun potret kehidupan yang tak biasa, setiap buku menawarkan pintu masuk yang ramah ke dunia literasi.
Jika kamu masih ragu untuk mulai membaca, mungkin inilah saatnya membuka halaman pertama dan membiarkan cerita bekerja. Karena kadang, satu buku yang tepat bisa mengubah cara kita melihat dunia dan diri sendiri.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!