Siapa Laurens Sigar? Kakek Prabowo yang Dimakamkan di Belanda

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Makam Kakek-Neneknya di Belanda

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan kenegaraan ke Kerajaan Belanda. Selama masa kunjungannya, ia menyempatkan diri untuk berziarah ke makam kakek-neneknya di pemakaman umum Oud Eik en Duinen di Den Haag. Ziarah ini dilakukan dalam rangka menghormati leluhur dan menjaga hubungan yang baik antara keluarga dengan tanah air leluhurnya.

Dalam postingannya di akun Instagram pribadinya, @prabowo, Prabowo menyampaikan bahwa ia menyempatkan diri untuk berziarah sekaligus menikmati momen tenang di tengah aktivitas resmi yang padat. Ia juga membagikan beberapa foto dari lokasi ziarah tersebut, menunjukkan rasa hormat dan kecintaan terhadap nenek moyangnya.

Kunjungan Bilateral ke Belanda Setelah Hadir di Sidang Umum PBB

Sebelum melakukan kunjungan ke Belanda, Presiden Prabowo Subianto hadir dalam Sidang Umum PBB ke-80 di New York. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan ke Belanda untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima. Pertemuan ini berlangsung pada 26 September 2025 di Istana Huis ten Bosch, Den Haag.

Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas beberapa isu penting, termasuk upaya memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Belanda di berbagai bidang strategis. Salah satu hasil penting dari pertemuan ini adalah persetujuan Raja Belanda untuk pengembalian 30 ribu artefak Indonesia yang dibawa selama masa penjajahan. Prabowo menyampaikan bahwa langkah ini menunjukkan etika yang baik dari pihak Belanda dalam menjaga hubungan harmonis dengan Indonesia.

Selain itu, Ratu Máxima akan mengunjungi Indonesia pada 25 November mendatang untuk berdiskusi dengan para ahli keuangan Indonesia. Ratu Máxima memiliki latar belakang keahlian di bidang keuangan, sehingga kunjungan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi kedua negara.

Latar Belakang Keluarga Prabowo Subianto

Salah satu tokoh penting dalam keluarga Prabowo Subianto adalah Philip Frederik Laurens Sigar, yang merupakan ayah dari Ibu Prabowo, Dora Marie Sigar. Philip Frederik Laurens Sigar lahir pada akhir abad ke-19 di Minahasa, Sulawesi Utara, yang saat itu masih berada di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Ia berasal dari keluarga Minahasa yang memiliki kedekatan dengan pejabat kolonial Belanda.

Philip Frederik Laurens Sigar pernah menjabat sebagai anggota Gemeenteraad (Dewan Kota) Manado pada tahun 1920–1922, lalu diangkat menjadi Gewestelijk Secretaris (Sekretaris Residen) Manado pada tahun 1922–1924. Posisi ini menegaskan peran strategisnya dalam birokrasi kolonial, khususnya dalam menangani urusan administratif di wilayah Manado.

Keluarga Sigar juga dikenal dengan latar belakang militernya. Kakek buyut Prabowo, Benjamin Thomas Sigar, pernah menjabat sebagai kapitein atau memimpin Pasukan Tulungan. Benjamin Sigar tergabung dalam pasukan yang direkrut pemerintah Hindia Belanda untuk mendukung operasi militer, termasuk Perang Jawa (1825–1830) yang berakhir dengan penangkapan Pangeran Diponegoro. Ia juga dianugerahi penghargaan Militaire Willems-Orde kelas 4 oleh Kerajaan Belanda atas jasanya.

Dengan latar belakang nasional tersebut, Philip Sigar dikenal sebagai tokoh yang mewarisi tradisi kesetiaan terhadap pemerintah kolonial Belanda, meskipun gerakanisme Indonesia mulai muncul dan berkembang pada masa itu.

Siapa Laurens Siregar?

Laurens Siregar adalah seorang tokoh Minahasa, kakek Prabowo Subianto yang meniti karier di pemerintahan kolonial Hindia Belanda pada awal abad ke-20. Ia pernah menjabat sebagai anggota Gemeenteraad Manado dan Sekretaris Residen Manado. Keluarganya memiliki tradisi loyalitas terhadap Belanda, tercermin dari jasa militernya yang diakui dengan penghargaan Militaire Willems-Orde kelas 4.