Siswa MAN Salatiga Mual-Muntah Usai Konsumsi MBG, Sekolah: Masih Dicari Penyebabnya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kejadian Siswa Mengalami Mual dan Muntah Usai Konsumsi Menu MBG di MAN Salatiga

Beberapa siswa MAN Salatiga mengalami gejala mual dan muntah setelah menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (22/9/2025). Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan siswa dan orang tua. Namun, pihak sekolah masih belum bisa memastikan apakah kejadian tersebut merupakan kasus keracunan makanan atau bukan.

Menurut Agus Ibnu Ibad, Kepala TU MAN Salatiga yang juga sebagai PIC MBG, informasi tentang kejadian tersebut diterima oleh sekolah pada sore hari. "Kami mengetahui adanya kejadian tersebut setelah pulang ke rumah. Lalu ada pemberitaan tersebut, para guru langsung melakukan koordinasi," ujar Agus saat dihubungi pada Selasa (23/9/2025) malam.

Hasil koordinasi menunjukkan bahwa ada dua siswa yang mengalami kondisi tidak nyaman. Salah satu dari mereka mengalami diare di rumah, sementara yang lain sedang dalam proses pemulihan. "Tadi pagi juga ada pemeriksaan dari Dinas Kesehatan melalui petugas medis puskesmas, untuk memastikan apakah ada efek atas kejadian kemarin," tambahnya.

Meski demikian, Agus menilai bahwa kondisi siswa belum tentu disebabkan oleh makanan MBG. "Karena jarak waktunya cukup lama, apalagi saat ini cuaca sedang panas, sehingga mungkin kondisi siswa melemah," ujarnya. Selain itu, Agus menyebutkan kemungkinan lain seperti ketidakcocokan dengan menu yang disajikan juga bisa menjadi penyebab.

"Selain itu juga bisa jadi tidak cocok dengan menu yang ada, sehingga perutnya menolak. Jadi ada banyak faktor penyebab kondisi siswa menurun," imbuhnya.

Seorang siswa berinisial Mawar (nama samaran) mengaku sempat muntah setelah menyantap menu MBG berupa spaghetti, jagung, jeruk, dan susu. "Kalau yang cream soupnya masih bisa ketelen banget, cuma sayurnya aja bagian atasnya kayak kurang mateng gitu," kata Mawar.

Ia menjelaskan bahwa saat itu dipikir ya udah masih bisa dimakan, ternyata pas di bawah tuh kok rasanya asem, mungkin basi. "Saat itu dipikir ya udah masih bisa dimakan, ternyata pas di bawah tuh kok rasanya asem, mungkin basi," ujarnya.

Setelah makan, Mawar merasa perutnya tidak enak dan sempat muntah. "Tadi temen sekelasku ada juga yang muntah, tapi kebanyakan cuma mual aja tidak sampai muntah berat," ucapnya.

Meski sempat mengeluhkan gejala, para siswa tetap bisa melanjutkan pelajaran hingga les tambahan persiapan ujian. Tidak ada yang sampai dirawat di rumah sakit.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Siswa

Beberapa faktor dapat memengaruhi kondisi siswa setelah mengonsumsi makanan. Pertama, waktu antara konsumsi makanan dan gejala yang muncul tergolong cukup lama. Hal ini membuat sulit untuk menentukan apakah makanan MBG benar-benar menjadi penyebabnya. Kedua, kondisi cuaca yang panas dapat memperparah keadaan tubuh siswa, terutama jika mereka sudah lemah secara fisik.

Selain itu, ketidakcocokan dengan menu makanan juga menjadi kemungkinan besar. Banyak siswa mengeluhkan tekstur dan rasa makanan tertentu, seperti sayuran yang kurang matang atau rasa asam yang tidak biasa. Hal ini bisa memicu gangguan pencernaan.

Penanganan dan Tindakan Lanjutan

Pihak sekolah telah melakukan langkah-langkah penanganan terhadap kejadian ini. Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh petugas medis dari puskesmas, serta koordinasi antara guru dan staf sekolah dilakukan untuk memastikan kondisi siswa tetap terpantau.

Agus juga menegaskan bahwa pihak sekolah akan terus memantau situasi dan memperbaiki kualitas makanan MBG agar tidak terjadi lagi kejadian serupa. Meski ada keluhan dari beberapa siswa, secara keseluruhan kondisi siswa tidak sampai mengganggu aktivitas belajar mereka.

Dengan begitu, kejadian ini menjadi pengingat penting bagi pihak sekolah dan pengelola MBG untuk lebih waspada dalam memastikan kualitas dan keamanan makanan yang disajikan kepada siswa.