Sosok Prof Roos Kotambunan: Dosen Tegas Namun Penuh Kasih

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Sosok Prof Roos Kotambunan: Dosen Tegas Namun Penuh Kasih

Prof Dr Roosje Clarisse Kotambunan, Seorang Guru Besar yang Dikenang

Kepergian Prof Dr Roosje Clarisse Kotambunan SpN (K) meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang. Tidak hanya keluarga besar, para mantan murid dan rekan kerjanya juga merasakan kehilangan yang mendalam. Ia adalah seorang dokter yang memiliki peran penting sebagai guru besar pakar neuro sains di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.

Para anak didik mengenang Prof Roos sebagai sosok dosen yang tegas dan berorientasi tugas. Salah satu mantan mahasiswa, Dr dr Taufiq Pasiak MKes MPdI, menyampaikan kenangan tentang beliau. “Beliau guru saya. Ia tegas, berorientasi tugas, sedikit bicara tapi baik hati,” kenangnya.

Dokter Taufiq, yang merupakan pakar ilmu otak, pernah menjadi mahasiswa almarhum pada era 90-an. Menurutnya, almarhum pernah menjabat posisi struktural di Unsrat, khususnya di Fakultas Kedokteran. “Kalau tidak salah, salah satunya Kepala Bagian Neurologi FK (Fakultas Kedokteran),” ujar Pasiak yang kini menjabat Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

Prof Roos Kotambunan meninggal dalam usia 83 tahun. Ia menjadi korban kebakaran homestay miliknya di Jalan Raya Walian, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon, pada Minggu 17 Agustus 2025 sore. Berdasarkan laporan polisi, terdapat tiga korban jiwa dalam musibah tersebut. Selain Prof Roos, dua korban lainnya adalah Yeskri Demsi Wongkar (42) dan Elen Rosali Parengkuan (49).

Warga Melihat Prof Roos di Sekitar Tangga

Saat api mulai membesar, warga sempat melihat Prof Roos berada di lantai dua bangunan. Samuel, seorang warga, menceritakan bahwa korban sudah tua dan tinggal duduk di kursi roda. “Korban sudah tua, tinggal duduk di kursi roda,” katanya.

Menurut Samuel, saat api semakin besar, sang korban terlihat berada dekat tangga, seolah-olah berusaha mencari jalan keluar. Namun, kobaran api terlalu cepat menjalar. “Tidak ada yang berani ke sana karena api besar sekali. Kami hanya bisa lihat dari jauh,” tambahnya.

Warga yang panik tidak mampu berbuat banyak. Beberapa hanya berteriak, berharap ada keajaiban. Tiga mobil pemadam kebakaran dan satu unit armored water canon (AWC) milik Polres Tomohon diterjukan untuk membantu pemadaman api. Sayangnya, Prof Roos akhirnya tidak bisa diselamatkan.

Suami Korban Tak Bisa Berbuat Banyak

Humas Polres Tomohon, Iptu Musalino Patah, menyampaikan keterangan berdasarkan pengakuan suami korban, Edi. Saat kejadian, Edi berada di bagian belakang penginapan bersama cucunya. Tiba-tiba, seorang karyawan dengan panik datang dan memberi tahu bahwa bangunan homestay terbakar.

Mendengar itu, Edi bergegas menuju lokasi dengan maksud menolong istrinya. Namun, setibanya di tempat kejadian, kobaran api sudah terlampau besar. Ia tak bisa berbuat banyak selain menunggu petugas pemadam. “Saksi tidak bisa berbuat apa-apa karena api sudah membesar,” kata Iptu Musalino.

Edi hanya bisa pasrah menunggu para petugas datang untuk memadamkan api tersebut. Dalam insiden ini, tiga orang dipastikan meninggal dunia. Tiga unit mobil pemadam kebakaran bersama satu mobil watercanon Polres Tomohon dikerahkan ke lokasi. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 20.00 Wita.

Ada Cekcok Sebelum Kejadian

Sebelum kejadian, dikabarkan ada dua orang yang terlibat cekcok di sekitar homestay. Seorang anggota keluarga korban, Geb, menyampaikan bahwa api pertama kali terlihat dari motor yang berada di area bawah homestay. “Katanya api dari situ, kemudian membesar dan merambat ke bagian bangunan,” ujarnya singkat saat ditemui di lokasi.

Informasi serupa juga diperkuat oleh keterangan beberapa warga. Mereka menyebut sebelum kejadian, sempat terjadi keributan antara seorang perempuan dan seorang laki-laki di sekitar homestay. Tak lama setelah cekcok itu, terdengar ancaman untuk membakar motor yang terparkir di bawah bangunan.

Sekitar pukul 17.00 Wita, warga melihat api mulai membesar di area bawah homestay. Tak lama kemudian terdengar ledakan keras, diduga berasal dari sebuah mobil yang terparkir berdekatan dengan motor tersebut. Ledakan itu membuat kobaran api semakin cepat menjalar dan melahap seluruh bangunan.

Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Polisi telah memasang garis polisi di lokasi dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. “Untuk kronologi masih sementara diselidiki,” ujar Humas Polres Tomohon, Iptu Musalino Patah via WhatsApp.