Surat Berkop BNPB Viral Soal Persiapan Pernikahan Putra Letjen Suharyanto, Ini Penjelasan Panitia

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Surat Berkop BNPB untuk Persiapan Pernikahan Putri Kepala BNPB Viral di Media Sosial

Beberapa waktu lalu, sebuah surat berkop Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menarik perhatian publik. Surat ini viral di media sosial setelah diketahui isinya bukan terkait penanganan bencana, melainkan undangan rapat persiapan pernikahan putri Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.

Surat dengan nomor Und-402/SU/PR.01.03/08/2025 yang ditandatangani oleh Sekretaris Utama BNPB itu berisi undangan rapat persiapan pernikahan Amadhea dan Derry. Acara tersebut rencananya akan dilaksanakan di Ruang Rapat Aula Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, pada Rabu (13/8/2025). Surat ini juga telah mendapatkan tembusan dari Kepala BNPB dan Ervianti Rakhmasari Suharyanto.

Tidak jarang, masyarakat mengkritik penggunaan fasilitas negara untuk keperluan pribadi seperti pernikahan. Namun, menurut Sekretaris Utama BNPB Rustian, surat ini sengaja dibuat sebagai undangan kepada seluruh panitia pernikahan yang ditunjuk oleh Kepala BNPB.

Struktur Panitia Pernikahan

Dalam susunan panitia pernikahan, Rustian ditunjuk sebagai ketua. Sementara itu, Deputi Kedaturatan BNPB Mayjen TNI Budi Irawan menjadi wakil ketua. Rustian menjelaskan bahwa tugasnya adalah membantu wedding organizer (WO), yang sebelumnya sudah ditunjuk oleh Suharyanto.

Undangan ini dikeluarkan untuk memastikan koordinasi seluruh seksi dalam panitia menjelang acara. Penggunaan surat berkop BNPB dimaksudkan agar efisiensi waktu dapat tercapai, terlebih karena saat itu banyak jajaran BNPB sedang disibukkan dengan penanganan bencana seperti banjir, longsor, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Alasan Penggunaan Kop BNPB

Rustian menyadari bahwa penggunaan kop BNPB untuk acara pribadi menimbulkan sorotan. Meski begitu, ia bersedia melakukan koreksi jika ada masalah yang muncul.

"Jika seandainya itu ada permasalahan, ya kami atas nama panitia menyampaikan terima kasih atas koreksinya, sehingga di kemudian hari kami tidak akan memperbaiki hal tersebut," ujar Rustian.

Ia juga memastikan bahwa tidak ada anggaran negara yang digunakan dalam pelaksanaan persiapan pernikahan. Kepala BNPB telah memberi peringatan sejak awal agar urusan keluarganya tidak menggunakan anggaran negara.

Keterbatasan Waktu dan Ruang

Penggunaan ruang rapat BNPB untuk acara persiapan pernikahan juga dilakukan karena keterbatasan waktu. Saat itu, Indonesia sedang menghadapi berbagai bencana, termasuk banjir, longsor, dan karhutla.

"Ya karena tadi itu karena keterbatasan waktu beliau, karena banyaknya bencana. Itu ada banjir, longsor, kebakaran hutan dan lahan, sehingga akhirnya melaksanakan rapat di sini (Graha BNPB)," kata Rustian.

Ia menegaskan bahwa rapat persiapan pernikahan dilakukan di luar jam kerja. Meskipun undangan menyebutkan acara mulai pukul 15.30 WIB, Rustian mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan di luar jam kantor.

Peran Panitia dan WO

Menurut Rustian, tugas panitia hanya sebatas memperkuat kerja WO, khususnya dalam hal tamu undangan. Karena WO tidak mengenal tamu undangan yang mayoritas berasal dari BNPB, TNI, dan Polri.

"Jadi makanya, penguatannya lebih banyak ke dukungan tenaga dan pikiran," ujar dia.

Dengan adanya penggunaan fasilitas BNPB untuk keperluan pribadi, Rustian mengaku siap menerima kritik dan koreksi dari masyarakat. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.