
Ratusan Orang Memadati Rumah Duka untuk Berdoa
Pada malam hari ketujuh setelah kematian Mpok Alpa, ribuan orang memadati rumah duka di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan. Acara yang diadakan dalam rangka doa bersama ini berjalan dengan penuh haru dan antusiasme yang luar biasa. Jumlah peserta jauh melebihi perkiraan keluarga, sehingga banyak yang tidak kebagian tempat.
Aji Darmaji, suami dari almarhumah, mengungkapkan rasa syukur atas jumlah hadirin yang sangat besar. Ia menyebut bahwa jumlah peserta mencapai lebih dari 3.000 orang, padahal sebelumnya hanya diperkirakan sekitar 700 hingga 800 orang. Banyak pendakwah juga ingin hadir namun tidak kebagian tempat.
Kepergian yang Membawa Kehilangan
Sejak kepergian istri tercinta, Aji merasa kehilangan sosok yang selalu ada dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun perasaan itu terasa berat, ia tetap menjaga kenangan Mpok Alpa dalam hatinya. Ia mengingat betapa istri yang baik itu selalu menyiapkan makanan, menunggu, dan memberi nasihat.
Namun, setelah tujuh hari, Aji belum juga mendapat mimpi atau tanda dari Mpok Alpa. Bahkan, ia masih kesulitan melihat foto-foto almarhumah. Ia mengaku harus menghapus foto-foto tersebut dari rumah karena sulit menghadapi perasaan itu. Ketika melihat foto anak-anak seperti Raffa Raffi, ia hanya bisa menangis tanpa kuat.
Penyakit yang Diidap dan Perjalanan Pengobatan
Kabar tentang kematian Mpok Alpa disampaikan langsung oleh Irfan Hakim dan Raffi Ahmad dalam siaran langsung program FYP. Air mata Irfan Hakim langsung pecah saat membacakan berita duka tersebut. Ia mengungkapkan bahwa Mpok Alpa telah menderita kanker selama beberapa bulan terakhir.
Irfan Hakim dan Raffi Ahmad mengatakan bahwa mereka sudah mengetahui penyakit yang diderita Mpok Alpa sejak lama. Namun, Mpok Alpa memohon agar kabar ini tidak diketahui publik. Bahkan, saat hamil dan melahirkan anak kembarnya, Mpok Alpa sedang menjalani perawatan kemoterapi. Sayangnya, pengobatan tersebut tidak bisa dilakukan secara keras karena kondisi kehamilannya.
Permintaan untuk Tetap Ceria
Mpok Alpa meminta agar kabar penyakitnya tidak disebarkan, agar ia tetap bisa tampil ceria saat bekerja. Raffi Ahmad dan Irfan Hakim mengatakan bahwa mereka sengaja menyembunyikannya karena permintaan dari Mpok Alpa sendiri.
Mereka juga mengungkapkan bahwa saat itu banyak yang bertanya mengapa Mpok Alpa sering menggunakan wig. Menurut Irfan, Mpok Alpa menjelaskan bahwa rambutnya rontok setelah melahirkan. Padahal, faktanya adalah rambutnya mulai rontok akibat pengobatan kanker.
Persiapan Barang-barang Peninggalan
Aji mengaku belum sanggup melihat barang-barang peninggalan Mpok Alpa. Ia mengatakan bahwa beberapa barang akan disedekahkan, sementara yang lain akan disimpan sebagai kenangan bagi keluarga. Ia masih kesulitan menghadapi barang-barang tersebut, bahkan sampai harus menutup kotak-kotak yang berisi benda-benda itu.
Kesulitan Tidur dan Tangisan yang Tak Terbendung
Setelah kepergian Mpok Alpa, tidur Aji menjadi tidak nyenyak. Ia sering terbangun karena teringat pada almarhumah. Meski begitu, ia berusaha tetap kuat demi anak-anaknya. Ia mengatakan bahwa ia hanya bisa tidur sejam saja, karena pikirannya selalu terbayang pada Mpok Alpa. Ia takut jika terlalu lama tertidur, maka akan kembali sedih.
Dengan semua perasaan yang dialami, Aji tetap berusaha menjadi contoh yang kuat bagi anak-anaknya. Ia sadar bahwa tanggung jawabnya sebagai ayah tetap harus dijalankan meski dalam kesedihan yang mendalam.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!