Tak Malu, Nur Kholis Lulus Sarjana di Usia 50 Tahun

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kehidupan Seorang Perawat yang Menempuh Pendidikan S1 di Usia 50 Tahun

Bidang keperawatan terus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini menjadi salah satu alasan utama Nur Kholis untuk melanjutkan pendidikannya hingga meraih gelar S1 Keperawatan dan Profesi Ners, meskipun ia telah berusia 50 tahun. Bahkan, aktivitas kuliahnya dilakukan bersamaan dengan putra semata wayangnya yang juga sedang menempuh pendidikan sarjana.

“Saya dan putra saya kuliah di kampus dan jurusan yang berbeda. Tapi kita masuknya barengan. Jadi anak saya kuliah S1, di waktu yang bersamaan saya juga kuliah S1,” ujar Nur Kholis usai mengikuti prosesi wisuda di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), beberapa waktu lalu.

Kehadiran sang putra dalam proses belajarnya tidak membuat Nur Kholis merasa malu. Justru hal ini memberinya motivasi tambahan untuk menyelesaikan studinya tepat waktu.

“Jadi kita lulus hampir berbarengan,” katanya sambil tersenyum.

Sejak tahun 2023, Nur Kholis mengikuti program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk meraih gelar S1 Keperawatan dan Profesi Ners di Unusa. Keputusan untuk kembali kuliah di usia yang cukup matang ini didorong oleh perubahan standar kompetensi perawat yang semakin berkembang.

“Perawat ini kan kompetensinya selalu berkembang, ya. Dulu tahun 1994 saya lulus Sekolah Perawat Kesehatan, lalu diharuskan sekolah D3 Keperawatan. Saya lulus D3 tahun 2005,” jelas pria asal Krian, Sidoarjo ini.

Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), Nur Kholis merasa wajib meningkatkan kualifikasi diri. Hal ini juga sejalan dengan rencana kebijakan pemerintah di tahun 2026, di mana standar pelayanan keperawatan direncanakan mensyaratkan tenaga dengan kualifikasi minimal S1 Keperawatan.

Selama menjalani perkuliahan di Unusa, Nur Kholis bersyukur prosesnya berjalan lancar. Meski menjadi mahasiswa yang paling tua di kelasnya, ia tidak merasa canggung.

“Jangankan teman sekelas, dosennya ada yang usianya lebih muda dari saya. Tapi saya nggak merasa canggung ataupun risih ya, wong kita kan niatnya belajar. Teman dan dosen saya juga banyak membantu,” kata Nur Kholis.

Ia menilai bahwa program RPL di Unusa sangat mengakomodasi para pekerja seperti dirinya. Semua kegiatan disesuaikan agar tidak mengganggu tugas pokok di puskesmas.

“Catatan dari kedinasan kami harus menyesuaikan dengan jadwal kerja di Puskesmas. Sehingga kegiatan belajar mengajar di kampus tidak sampai mengganggu pelayanan di puskesmas,” ujarnya.

Kini, Nur Kholis berhasil meraih gelar sarjana S1. Di masa depan, ia berharap masih bisa melanjutkan studinya ke jenjang S2.

“Maunya sih ambil S2, tapi kita lihat nanti akan seperti apa,” tuturnya.