Terbongkar! Gaya Main Persebaya Mirip Persib, Andalkan Umpan Lambung untuk Cetak Gol

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Gaya Permainan yang Sederhana Tapi Efektif

Persebaya Surabaya dan Persib Bandung menunjukkan gaya permainan yang cukup unik di Super League 2025/2026. Meskipun berbeda dalam beberapa aspek, keduanya memiliki kesamaan yang mencolok terkait pola serangan dan pengelolaan bola. Hingga pekan ke-6, kedua tim ini jarang menguasai bola secara dominan, lebih memilih mengandalkan umpan lambung ke kotak penalti lawan untuk mencetak gol.

Kemenangan yang Menggembirakan

Persebaya Surabaya berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 atas Semen Padang di Stadion Gelora Bung Tomo. Sementara itu, Persib Bandung juga sukses meraih tiga poin setelah mengalahkan Arema FC dengan skor 2-1 di Stadion Kanjuruhan. Kedua kemenangan tersebut membuktikan bahwa strategi yang mereka terapkan cukup efektif meskipun tidak selalu mengutamakan penguasaan bola.

Data Menarik tentang Pola Permainan

Data dari I.League yang dianalisis menunjukkan bahwa Persebaya Surabaya dan Persib Bandung sama-sama tidak mengutamakan dominasi bola. Justru, keduanya lebih memilih serangan langsung melalui bola-bola atas. Hal ini terlihat dari jumlah umpan yang mereka hasilkan hingga pekan ke-6. Persebaya hanya mencatatkan 1.043 umpan, sedangkan Persib bahkan lebih rendah dengan 986 umpan saja.

Kedua tim ini berada di posisi terbawah dalam daftar jumlah umpan terbanyak. Persebaya Surabaya berada di peringkat 15, sementara Persib di peringkat 16 dari 18 tim Super League musim ini. Selain itu, data penguasaan bola juga menunjukkan hal yang serupa. Persib hanya menguasai bola sebanyak 159 kali, sedangkan Persebaya Surabaya lebih rendah lagi dengan 136 kali.

Strategi Serangan Langsung

Perbedaan gaya ini jelas membedakan keduanya dengan tim-tim besar lain yang cenderung mengandalkan penguasaan bola. Baik Persib maupun Persebaya Surabaya justru lebih memilih bermain efektif dengan menekan lawan lewat serangan langsung atau skema counter attack.

Dalam beberapa laga terakhir, umpan lambung vertikal dari lini belakang menjadi senjata utama. Bola diarahkan langsung ke jantung pertahanan lawan atau dilepaskan melebar ke sisi sayap untuk kemudian diumpankan kembali ke dalam kotak penalti. Pola tersebut membuat permainan keduanya terlihat lebih sederhana, tetapi cukup efektif.

Performa yang Membuktikan Keberhasilan

Persebaya Surabaya di bawah arahan Eduardo Perez benar-benar menunjukkan pola itu ketika menaklukkan Semen Padang. Gol semata wayang tercipta dari skema cepat yang memanfaatkan celah lewat bola atas. Rata-rata umpan long ball Persebaya Surabaya mencapai 25,8 per pertandingan dengan akurasi sekitar 52,4 persen.

Begitu pula dengan Persib Bandung asuhan Bojak Hodak yang sukses menaklukkan Arema FC. Mereka memaksimalkan umpan lambung dari kedua sisi sayap untuk menekan pertahanan lawan. Jumlah long ball Persib mirip dengan Persebaya Surabaya mencapai rata-rata 24,2 persen dengan akurasi sekitar 52,4 persen tiap laganya.

Posisi di Klasemen Sementara

Meski bermain tanpa dominasi, keduanya justru mampu bersaing di papan atas klasemen sementara. Persib kini mengoleksi 10 poin dan menempati posisi ke-4, sedangkan Persebaya Surabaya menguntit ketat di peringkat ke-5 dengan 9 poin.

Fakta ini membuktikan bahwa sepak bola bukan hanya soal siapa yang paling lama menguasai bola. Efektivitas serangan dan kemampuan memanfaatkan peluang jauh lebih penting untuk meraih kemenangan. Persebaya Surabaya dan Persib menjadi contoh nyata bagaimana strategi berbeda bisa menghasilkan hasil maksimal.

Konsistensi dan Prediksi Musim Ini

Hanya PSM Makassar yang berada di posisi terbawah dengan 102 kali penguasaan bola. Kondisi ini menunjukkan bahwa tidak semua tim dengan penguasaan bola rendah tampil buruk, karena Persib dan Persebaya Surabaya justru mampu berada di lima besar.

Dengan pola ini, keduanya diprediksi akan terus menjadi lawan sulit bagi tim mana pun di Super League musim ini. Apalagi efektivitas serangan mereka semakin tajam seiring meningkatnya kepercayaan diri pemain. Kemenangan terakhir juga menjadi bukti pola tersebut bukan sekadar kebetulan.

Kedua pelatih sama-sama konsisten menerapkan strategi bola langsung dan memaksimalkan kecepatan transisi. Meski terkesan sederhana, gaya permainan ini justru memberi variasi menarik dalam kompetisi. Di tengah banyak tim yang bermain dengan pola penguasaan bola, Persebaya Surabaya dan Persib menghadirkan gaya berbeda yang terbukti ampuh.

Kini tinggal bagaimana konsistensi keduanya dijaga hingga akhir musim. Jika tetap stabil, bukan tidak mungkin Persebaya Surabaya dan Persib akan menjadi kandidat serius dalam perebutan gelar Super League 2025/2026. Fans tentu akan menunggu apakah pola umpan lambung ini mampu terus mendatangkan kemenangan. Sebab di sepak bola modern, efektivitas seringkali lebih menentukan dibanding sekadar statistik indah di atas kertas.

Dengan gaya bermain yang mirip, persaingan antara Persebaya Surabaya dan Persib Bandung diyakini akan semakin menarik untuk diikuti. Keduanya tidak hanya saling bersaing di klasemen, tetapi juga sama-sama menghadirkan pola serangan khas yang menjadi ciri permainan musim ini.