TNI Bongkar Empat Kebun Ganja di Papua

Penangkapan Empat Kebun Ganja di Papua, TNI Berhasil Gagalkan Peredaran Narkoba

Tim gabungan yang terdiri dari TNI Satgas Pamtas RI–PNG Yonif 751/Vira Jaya Sakti (VJS), Satgas Prayudha, dan Satgas Ketapang berhasil mengungkap empat kebun ganja yang tersembunyi di Kampung Aldom, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Penemuan ini menjadi langkah penting dalam upaya pencegahan peredaran narkoba di wilayah perbatasan.

Penemuan dimulai dari patroli udara menggunakan drone milik Satgas Ketapang. Alat tersebut mampu mendeteksi aktivitas mencurigakan di area perkebunan masyarakat. Setelah menemukan indikasi keberadaan ganja, tim segera melakukan operasi penyergapan bersama-sama.

Dansatgas Yonif 751/VJS, Letkol Inf Erwan Harliantoro, menjelaskan bahwa kebun ganja tersebut dikamuflase dengan tanaman pangan lain seperti ubi, sawi, dan jagung agar tidak mudah dikenali. Dari hasil penyisiran, ditemukan kebun ganja yang ditutupi oleh tanaman pangan sehingga sulit terdeteksi baik oleh aparat maupun masyarakat.

“Dari penyisiran itu ditemukan kebun ganja yang ditutupi tanaman pangan, sehingga tidak terdeteksi aparat maupun masyarakat,” ujarnya saat berada di Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Selasa (23/9).

Ratusan Batang Ganja Diamankan

Dari lokasi kebun ganja, aparat menemukan sebanyak 297 batang pohon ganja dengan tinggi rata-rata 1,5 meter. Diduga, kebun ini sudah dikelola cukup lama dan memiliki potensi untuk diedarkan secara luas. Pengungkapan ini menunjukkan komitmen TNI dalam menjaga wilayah dari ancaman narkotika yang bisa merusak generasi muda.

“Keberhasilan pengungkapan kebun ganja ini menunjukkan komitmen TNI dalam menjaga wilayah dari ancaman narkotika yang membahayakan generasi muda,” tegas Erwan.

Bukti Diamankan, Kebun Dimusnahkan

Seluruh barang bukti tanaman ganja kini telah diamankan dan akan diserahkan kepada pihak berwenang. Sementara itu, lokasi kebun langsung dimusnahkan di tempat untuk mencegah penyalahgunaan kembali.

Erwan menambahkan bahwa kehadiran Satgas Yonif 751/VJS dan unsur gabungan TNI lainnya tidak hanya bertujuan menjaga perbatasan negara, tetapi juga melindungi masyarakat dari ancaman sosial yang merusak.

“TNI ada di garda terdepan, bukan hanya menghadapi ancaman fisik, tetapi juga ancaman narkoba yang menggerus moral bangsa,” tandasnya.

Upaya Pencegahan dan Edukasi Masyarakat

Selain menangani kasus kebun ganja, TNI juga aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya narkoba. Melalui berbagai program sosialisasi, pihak TNI berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak negatif dari penggunaan narkoba.

Kegiatan ini dilakukan secara rutin dan terencana, dengan melibatkan tokoh masyarakat, pemuka agama, serta lembaga pendidikan. Tujuannya adalah untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat dalam melawan peredaran narkoba.

Keterlibatan Komunitas Lokal

Komunitas lokal juga turut berperan dalam upaya pencegahan narkoba. Banyak warga setempat yang bekerja sama dengan TNI dalam mengidentifikasi kegiatan ilegal yang berpotensi merusak lingkungan sekitar. Kerja sama ini sangat penting karena masyarakat lebih memahami kondisi wilayah dan dapat memberikan informasi yang akurat.

Selain itu, pemerintah daerah juga ikut berpartisipasi dalam program pencegahan narkoba. Beberapa kebijakan dan kegiatan sosial diadakan untuk memperkuat keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan dan kesehatan lingkungan.

Langkah Lanjutan dan Evaluasi

Setelah kebun ganja berhasil diamankan dan dimusnahkan, pihak TNI akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan operasional yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan dari langkah-langkah pencegahan narkoba di wilayah perbatasan.

Selain itu, TNI juga akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti polisi dan dinas kesehatan untuk memperkuat sistem pencegahan dan penanganan narkoba secara menyeluruh.

Kesimpulan

Pengungkapan empat kebun ganja di Kampung Aldom merupakan bukti nyata komitmen TNI dalam menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat. Melalui kerja sama yang baik antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat, upaya pencegahan narkoba semakin efektif. Dengan langkah-langkah preventif dan edukasi yang berkelanjutan, diharapkan dapat mengurangi risiko penyalahgunaan narkoba di wilayah perbatasan.