Tom Lee Beli Ethereum Rp 734 Miliar, Harga ETH Pecahkan Rekor

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Ethereum Mencetak Rekor Harga Tertinggi, Dominasi Pasar Kripto Menguat

Ethereum kembali menjadi perhatian utama di pasar kripto setelah mencatatkan rekor harga tertinggi sepanjang masa. Pada Jumat (23/8), harga aset digital ini melonjak sebesar 14 persen dalam waktu sehari dan berhasil menembus level USD 4.886 atau sekitar Rp 79,5 juta. Lonjakan ini menjadi tanda kuat bahwa tren bullish yang sedang berlangsung semakin menguat, sekaligus menunjukkan dominasi Ethereum yang semakin besar di tengah kompetisi dengan aset kripto lainnya.

Sementara Bitcoin masih berada di kisaran harga yang relatif stabil, Ethereum justru menjadi pusat perhatian dari para pemain besar di pasar keuangan. Banyak institusi dan investor kelas atas mulai beralih memperbanyak alokasi dana mereka ke Ethereum. Salah satu contohnya adalah BitMine, sebuah perusahaan yang dimiliki oleh investor ternama Tom Lee. Perusahaan ini dilaporkan baru saja melakukan pembelian Ethereum senilai USD 45 juta atau sekitar Rp 734 miliar.

Langkah ini menunjukkan bahwa Ethereum tidak hanya dianggap sebagai aset investasi, tetapi juga sebagai fondasi utama bagi ekosistem DeFi dan platform kontrak pintar yang semakin berkembang. Data dari Arkham Intelligence menunjukkan bahwa BitMine kini memiliki kepemilikan Ethereum senilai USD 7 miliar atau sekitar Rp 114 triliun. Jumlah ini mencakup total 1,518 juta ETH, atau sekitar 1,3 persen dari total pasokan Ethereum yang beredar di dunia. Dengan jumlah tersebut, BitMine menjadi pemegang Ethereum institusional terbesar saat ini.

Di posisi kedua, SharpLink Gaming menyimpan sekitar 729 ribu ETH dengan nilai sekitar USD 3,2 miliar atau sekitar Rp 52,1 triliun. Jika digabungkan, kedua perusahaan ini menguasai bagian signifikan dari pasokan ETH yang tersedia di pasar. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya pelaku institusional dalam mengakumulasi aset kripto ini.

Analis pasar menyatakan bahwa akumulasi dalam skala besar seperti ini tidak hanya menunjukkan keyakinan terhadap utilitas Ethereum, tetapi juga memperketat pasokan di pasar. Semakin banyak ETH yang disimpan oleh institusi, semakin sedikit pasokan yang tersedia untuk diperdagangkan. Situasi ini bisa mempercepat kenaikan harga apabila permintaan ritel meningkat.

Banyak pelaku pasar meyakini bahwa rekor harga baru Ethereum bukanlah puncak, melainkan awal dari fase pertumbuhan baru atau supercycle. Permintaan institusional yang masif menjadi dasar yang kuat untuk skenario tersebut.

Dari sisi teknikal, grafik mingguan Ethereum menunjukkan momentum kuat yang membawa harga menembus level-level krusial. Setelah menguji dukungan di kisaran USD 2.400 pada awal tahun ini, ETH berhasil memantul dan menembus garis rerata pergerakan jangka panjang (SMA 50, 100, dan 200 minggu). Harga kini mengarah ke USD 4.779 atau sekitar Rp 77,8 juta, masuk ke wilayah price discovery atau pencarian harga baru.

Struktur grafik juga menunjukkan bahwa kekuatan beli sangat dominan. Candle mingguan berturut-turut menunjukkan tren positif, sejalan dengan akumulasi besar yang terjadi di belakang layar. Bahkan, rerata pergerakan jangka panjang kini mengarah ke atas, dengan SMA 50 minggu telah melampaui SMA 100 dan 200 minggu—sinyal klasik tren jangka panjang yang menguat.

Meski demikian, laju kenaikan yang begitu cepat juga membuka peluang koreksi jangka pendek. Harga Ethereum kini berada di area resistensi historis yang sebelumnya menjadi puncak siklus pasar. Apabila terjadi aksi ambil untung, level USD 4.300 (Rp 70 juta) dan USD 3.800 (Rp 61,9 juta) menjadi area dukungan penting untuk diamati.

Untuk saat ini, Ethereum menjadi sorotan utama di tengah stagnannya Bitcoin. Dengan dukungan institusi sebesar BitMine dan SharpLink, serta struktur teknikal yang kuat, Ethereum punya peluang besar menjadi pemimpin pasar di fase bull run berikutnya.