
Presiden AS Donald Trump Mengajukan Rencana Perdamaian untuk Gaza
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump diperkirakan akan mengumumkan rencana dan menjelaskan visinya untuk mengakhiri konflik Israel di Gaza serta masa depan wilayah Palestina yang sebagian besar hancur. Rencana ini disampaikan kepada para pemimpin Arab dan negara Muslim saat pertemuan di New York pada Selasa (24/9/2025). Pertemuan ini berlangsung dalam rangka Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA).
Trump mengadakan pertemuan dengan para pemimpin dari beberapa negara, termasuk Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, Yordania, Turki, Indonesia, dan Pakistan. Dalam pertemuan tersebut, Trump membahas bagaimana militer Israel dapat menarik diri dari Gaza di masa mendatang. Ia juga ingin para pemimpin regional yang hadir mengirimkan pasukan untuk menjaga ketertiban, serta bagaimana proses transisi dan pembangunan kembali dapat dimulai dan didanai.
Hasil pertemuan ini dilaporkan oleh sumber-sumber Israel dan Arab yang tidak disebutkan namanya kepada Channel 12 milik Israel dan Axios yang berbasis di AS. Informasi ini kemudian dikutip oleh Aljazeera.
Indonesia Siap Bantu Pasukan Penjaga Perdamaian
Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto yang turut serta dalam pertemuan tersebut, menyatakan bahwa negaranya siap menyediakan pasukan penjaga perdamaian di Gaza. Pernyataan ini disampaikan dalam sesi konferensi tingkat tinggi di PBB pada Senin (23/9/2025). Konferensi tentang solusi dua negara untuk kebebasan Palestina diselenggarakan oleh Prancis dan Arab Saudi.
"Kami siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kami bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian," ujar Prabowo. Pernyataannya terjadi pada hari yang sama ketika Prancis dan beberapa negara lain mengakui status kenegaraan Palestina, bergabung dengan Inggris, Kanada, Australia, Portugal, dan negara-negara lain yang telah lebih dahulu mengambil langkah serupa.
Rencana Gaza dan Keterlibatan Otoritas Palestina
Rencana Gaza yang dibuat tidak dirancang oleh Israel, tetapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah diberitahu tentang detailnya. Rencana tersebut diyakini mempertimbangkan keterlibatan Otoritas Palestina (PA) di bawah kepemimpinan Presiden Mahmoud Abbas pada masa mendatang. Namun, hal ini sering kali ditentang oleh Israel karena dianggap tidak dapat diterima.
Rencana ini tidak melibatkan peran Hamas, kelompok bersenjata Palestina yang selama ini menjadi target utama AS dan Israel untuk didepak dan dihancurkan. Beberapa waktu lalu, perundingan gencatan senjata mengalami kemajuan ketika militer Israel melakukan serangan udara terhadap Qatar, upaya untuk membunuh pimpinan tertinggi Hamas.
Hamas mengklaim telah menerima proposal yang diajukan, sedangkan Israel menyatakan telah menerima rincian tersebut beberapa jam sebelum meluncurkan serangan.
Hadir dalam Pertemuan dengan Trump
Dalam pertemuan dengan Trump, selain Presiden Prabowo, hadir pula Emir Qatar Syekh Tamim ibn Hamad Al Thani, Raja Yordania Abdullah II, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif, PM Mesir Mostafa Madbouly, Wakil PM sekaligus Menteri Luar Negeri (Menlu) Uni Emirat Arab Syekh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, serta Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud dari Arab Saudi.
Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono. Negara-negara yang hadir diundang karena dianggap memiliki pengaruh besar dan kontribusi nyata dalam upaya perdamaian kawasan Timur Tengah, khususnya terkait situasi di Gaza.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!