Trump Berubah, Kini Dukung Ukraina Pulihkan Wilayahnya dari Rusia

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perubahan Kebijakan Luar Negeri Trump Terkait Ukraina

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru-baru ini menunjukkan perubahan signifikan dalam pandangannya terhadap konflik antara Ukraina dan Rusia. Dalam pernyataan yang disampaikan melalui akun media sosialnya, Truth Social, Trump menyatakan bahwa Ukraina memiliki peluang besar untuk merebut kembali seluruh wilayah yang sejak tiga tahun terakhir diduduki oleh Rusia. Pernyataan ini dikeluarkan setelah pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.

Trump menekankan bahwa dengan dukungan penuh dari Uni Eropa dan NATO, Ukraina bisa kembali ke perbatasan awal sebelum perang. Ia juga mengkritik strategi militer Rusia, menyebut bahwa Moskow berperang “tanpa arah” dan hanya menjadi “macan kertas”. Menurut Trump, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Ukraina untuk bertindak karena Rusia sedang menghadapi masalah ekonomi serius.

Sebelumnya, pandangan Trump tentang konflik ini berbeda. Dalam beberapa kesempatan, ia pernah menyatakan bahwa baik Kyiv maupun Moskow harus rela melepaskan sebagian wilayah untuk mengakhiri perang. Namun, kini ia justru menegaskan keyakinannya bahwa Ukraina bisa merebut kembali seluruh wilayah yang diduduki Rusia sejak invasi Februari 2022.

Pertemuan Penting dengan Zelenskyy

Pertemuan antara Trump dan Zelenskyy di markas besar PBB menjadi momen penting dalam dinamika hubungan antara AS dan Ukraina. Zelenskyy menyebut pertemuan tersebut sebagai produktif dan menilai Trump berpotensi menjadi “game-changer” bagi Ukraina. Ia juga menyatakan bahwa Presiden Trump siap memberikan jaminan keamanan kepada Ukraina setelah perang usai.

Trump sendiri mengungkapkan rasa hormatnya terhadap perjuangan Ukraina. Ia menilai apa yang dilakukan oleh negara itu sangat luar biasa. Selain itu, ia juga menegaskan dukungan terhadap aliansi pertahanan Atlantik Utara (NATO). Saat ditanya wartawan apakah NATO harus menembak jatuh pesawat Rusia yang melanggar wilayah udara anggotanya, ia menjawab tegas, “Ya, saya setuju.”

Perubahan Sikap Trump yang Mengejutkan

Perubahan sikap Trump mengejutkan banyak diplomat Eropa yang hadir di New York. Namun, sebagian besar menyambut positif perubahan ini karena sejalan dengan aspirasi Kyiv dan sebagian besar negara-negara anggota NATO. Sebelumnya, Trump sempat mempertanyakan kontribusi negara-negara Eropa dalam aliansi tersebut. Kini, ia justru mendorong peran NATO yang lebih kuat menghadapi Rusia.

Pernyataan Trump muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Eropa Timur. Beberapa insiden seperti pelanggaran wilayah udara Estonia oleh jet tempur MiG-31 Rusia dan serangan drone Rusia ke wilayah Polandia telah memicu respons keras dari NATO. Aliansi tersebut menyatakan siap menggunakan “segala instrumen militer dan nonmiliter” untuk mempertahankan kedaulatannya serta mengecam Moskow atas pola perilaku yang semakin tidak bertanggung jawab.

Dukungan dari Negara-Negara Barat

Di tengah situasi ini, dukungan politik dan militer dari negara-negara Barat menjadi krusial bagi Kyiv. Sejauh ini, bantuan berupa persenjataan canggih, sistem pertahanan udara, hingga dukungan ekonomi terus mengalir. Namun, Ukraina masih menghadapi tantangan besar untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang sudah dikuasai pasukan Rusia dengan pertahanan berlapis.

Selama invasi besar-besaran pada Februari 2022, sekitar 20 persen wilayah Ukraina telah dikuasai Rusia, termasuk sebagian wilayah Donbas. Sementara Semenanjung Krimea yang dianeksasi Rusia pada 2014, tetap menjadi isu paling sensitif. Rusia menegaskan Krimea bukan bagian dari konflik saat ini.

Dengan perubahan kebijakan yang diambil oleh Trump, situasi di Eropa kembali memanas. Peran NATO dan dukungan dari negara-negara Barat akan menjadi faktor penting dalam menentukan jalannya konflik ini.