
Pernyataan Presiden Trump di Sidang Majelis Umum PBB
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, tampil dalam sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (23/9/2025). Dalam pidatonya, ia menyampaikan sejumlah klaim terkait kebijakan imigrasi dan keamanan perbatasan negaranya. Salah satu poin utama yang disampaikannya adalah bahwa selama empat bulan terakhir, tidak ada lagi imigran ilegal yang berhasil masuk ke AS.
Trump mengklaim bahwa angka tersebut menjadi bukti keberhasilan kebijakan imigrasi yang diterapkannya setelah kembali menjabat. Ia menyampaikan pernyataan ini dengan disambut tepuk tangan dari sebagian delegasi yang hadir.
Ia juga menuduh pemerintahan sebelumnya, khususnya masa jabatan Presiden Joe Biden, gagal melindungi perbatasan AS. Menurutnya, kebijakan yang disebut “open borders” telah memungkinkan jutaan orang masuk ke negara tersebut. Mereka datang dari berbagai belahan dunia, termasuk penjahat dan bandar narkoba.
“Di bawah kebijakan perbatasan terbuka Biden, jutaan orang masuk begitu saja. Mereka datang dari seluruh dunia, termasuk penjahat dan bandar narkoba. Itu merusak negara kita,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Trump juga memberikan apresiasi kepada El Salvador atas kerja sama yang dilakukan dalam menangkap ribuan penjahat lintas batas. Ia menilai kolaborasi ini sebagai contoh sukses dalam menekan tingkat kriminalitas.
“Saya ingin berterima kasih kepada El Salvador atas kerja luar biasa dalam menangkap penjahat yang masuk ke negara kami. Ini kerja sama profesional yang patut diapresiasi,” kata Trump.
Kritik terhadap Eropa dan London
Trump memperluas kritiknya ke Eropa, menilai bahwa negara-negara di benua tersebut sedang menghadapi “masalah serius” akibat gelombang migrasi besar-besaran. Ia menilai para pemimpin Eropa tidak melakukan tindakan nyata karena terlalu sibuk dengan politik yang dinilainya tidak realistis.
“Eropa sedang dalam masalah serius. Mereka telah diserbu imigran dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan para pemimpin mereka tidak melakukan apa-apa karena terlalu sibuk dengan politik yang benar secara politik,” ujarnya.
Secara khusus, ia menyebut London sebagai contoh kota yang menurutnya telah berubah drastis akibat imigrasi dan kepemimpinan politik yang buruk. Trump mengkritik perubahan yang terjadi di kota tersebut, termasuk adanya isu tentang penggunaan syariah.
“Lihatlah London, kota itu berubah total. Sekarang mereka bahkan bicara soal syariah. Itu bukan lagi London yang dulu. Itu hasil dari kebijakan imigrasi dan politik buruk,” katanya.
Pesan untuk Negara-Negara Anggota PBB
Trump menegaskan kembali pesan intinya bahwa setiap negara berhak dan wajib melindungi perbatasan serta rakyatnya. Ia mendesak negara-negara anggota PBB untuk menutup celah migrasi ilegal dan mengambil langkah-langkah yang lebih ketat dalam mengelola kebijakan imigrasi.
“Setiap negara berhak mengontrol perbatasannya. Bangsa-bangsa yang bangga harus melindungi komunitas mereka dari kekacauan imigrasi ilegal. Jika tidak, mereka akan hancur,” tegasnya.
Dengan pidato ini, Trump kembali menunjukkan posisi kerasnya terhadap isu migrasi, yang menjadi salah satu tema utama dalam kampanye politiknya. Ia menekankan pentingnya menjaga keamanan nasional dan kepentingan masyarakat lokal dalam menghadapi tantangan global.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!