Trump di PBB: Pengakuan Palestina Jadi Hadiah untuk Hamas

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Trump di PBB: Pengakuan Palestina Jadi Hadiah untuk Hamas

Presiden Trump Mengkritik Pengakuan Negara Barat terhadap Palestina

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan kritik terhadap langkah sejumlah negara Barat yang mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Menurutnya, tindakan tersebut dianggap sebagai "hadiah untuk Hamas", kelompok yang dituduh oleh pihak Israel dan sekutunya sebagai pelaku serangan terhadap wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023.

Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menjelang pidato Trump di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Selasa (23/9/2025). Leavitt menegaskan bahwa Trump merasa pengakuan tersebut tidak akan membantu membebaskan para sandera di Gaza, yang menjadi tujuan utama saat ini, maupun mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina.

Trump juga diperkirakan akan menyampaikan pidato agresif yang menyoroti "pembaruan kekuatan Amerika di seluruh dunia" serta mengecam lembaga internasional yang dianggapnya telah merusak tatanan global. Dalam pertemuan lanjutan, Trump akan berdiskusi dengan para pemimpin dari Ukraina, Argentina, Uni Eropa, serta pejabat dari Qatar, Arab Saudi, Indonesia, Turki, Pakistan, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Yordania.

Selain itu, agenda Trump di New York juga mencakup pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres. Dalam pidatonya, Trump akan menegaskan kembali posisinya terkait konflik Gaza dan Ukraina, serta mendorong sekutu Barat untuk mengenakan tekanan ekonomi terhadap India dan Tiongkok guna melemahkan dukungan terhadap Rusia.

Pidato ini datang di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan sekutunya, menyusul pengakuan Palestina oleh Prancis, Inggris, Kanada, dan Australia, yang kemungkinan akan diikuti negara-negara lain dalam waktu dekat.

156 Negara Kini Akui Palestina

Jumlah negara yang mengakui Palestina kini mencapai 156, setelah Prancis, Belgia, Luksemburg, Malta, dan Andorra menyatakan pengakuan resmi pada Senin (22/9/2025) dalam Sidang Umum PBB di New York. Sehari sebelumnya, Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal juga mengambil langkah serupa, menyusul Armenia, Slovenia, Spanyol, Irlandia, dan Norwegia yang telah lebih dulu mengakui Palestina sejak 2024.

Pengakuan ini menambah panjang daftar dukungan internasional yang bermula sejak deklarasi kemerdekaan Palestina pada 1988, ketika 82 negara langsung memberi pengakuan. Meskipun Palestina telah berstatus negara pengamat non-anggota di PBB sejak 2012, status penuh sebagai anggota PBB masih terhambat karena perpecahan di Uni Eropa dan penolakan sejumlah negara Barat.

Berikut adalah daftar lengkap 156 negara yang telah mengakui Palestina, beserta waktu pengakuannya:

  • Iran, 4 Februari 1988
  • Yaman, 15 November 1988
  • Turki, 15 November 1988
  • Tunisia, 15 November 1988
  • Somalia, 15 November 1988
  • Maroko, 15 November 1988
  • Mauritania, 15 November 1988
  • Malaysia, 15 November 1988
  • Libya, 15 November 1988
  • Kuwait, 15 November 1988
  • Irak, 15 November 1988
  • Indonesia, 15 November 1988
  • Bahrain, 15 November 1988
  • Aljazair, 15 November 1988
  • Zambia, 16 November 1988
  • UEA, 16 November 1988
  • Serbia, 16 November 1988
  • Arab Saudi, 16 November 1988
  • Qatar, 16 November 1988
  • Pakistan, 16 November 1988
  • Nikaragua, 16 November 1988
  • Madagaskar, 16 November 1988
  • Yordania, 16 November 1988
  • Kuba, 16 November 1988
  • Bangladesh, 16 November 1988
  • Afghanistan, 16 November 1988
  • Sudan, 17 November 1988
  • Mauritius, 17 November 1988
  • Djibouti, 17 November 1988
  • Brunei, 17 November 1988
  • Albania, 17 November 1988
  • Sri Lanka, 18 November 1988
  • Slowakia, 18 November 1988
  • Seychelles, 18 November 1988
  • Nigeria, 18 November 1988
  • India, 18 November 1988
  • Gambia, 18 November 1988
  • Mesir, 18 November 1988
  • Republik Ceko, 18 November 1988
  • Siprus, 18 November 1988
  • Vietnam, 19 November 1988
  • Ukraina, 19 November 1988
  • Rusia, 19 November 1988
  • Namibia, 19 November 1988
  • Belarus, 19 November 1988
  • Tiongkok, 20 November 1988
  • Mali, 21 November 1988
  • Guinea-Bissau, 21 November 1988
  • Guinea, 21 November 1988
  • Komoro, 21 November 1988
  • Kamboja, 21 November 1988
  • Burkina Faso, 21 November 1988
  • Senegal, 22 November 1988
  • Mongolia, 22 November 1988
  • Hongaria, 23 November 1988
  • Tanzania, 24 November 1988
  • Rumania, 24 November 1988
  • Niger, 24 November 1988
  • Korea Utara, 24 November 1988
  • Tanjung Verde, 24 November 1988
  • Bulgaria, 25 November 1988
  • Maladewa, 28 November 1988
  • Zimbabwe, 29 November 1988
  • Togo, 29 November 1988
  • Gana, 29 November 1988
  • Cad, 1 Desember 1988
  • Laos, 2 Desember 1988
  • Uganda, 3 Desember 1988
  • Sierra Leone, 3 Desember 1988
  • Kongo, 5 Desember 1988
  • Angola, 6 Desember 1988
  • Mozambik, 8 Desember 1988
  • Sao Tome dan Principe, 10 Desember 1988
  • Gabon, 12 Desember 1988
  • Oman, 13 Desember 1988
  • Polandia, 14 Desember 1988
  • Kongo, 18 Desember 1988
  • Nepal, 19 Desember 1988
  • Botswana, 19 Desember 1988
  • Burundi, 22 Desember 1988
  • Republik Afrika Tengah, 23 Desember 1988
  • Bhutan, 25 Desember 1988
  • Rwanda, 2 Januari 1989
  • Etiopia, 4 Februari 1989
  • Kenya, 1 Mei 1989
  • Guinea Khatulistiwa, 1 Mei 1989
  • Benin, 1 Mei 1989
  • Vanuatu, 21 Agustus 1989
  • Filipina, 1 September 1989
  • Swaziland, 1 Juli 1991
  • Kazakstan, 6 April 1992
  • Azerbaijan, 15 April 1992
  • Turkmenistan, 17 April 1992
  • Georgia, 25 April 1992
  • Bosnia dan Herzegovina, 27 Mei 1992
  • Tajikistan, 2 April 1994
  • Uzbekistan, 25 September 1994
  • Papua Nugini, 13 Januari 1995
  • Afrika Selatan, 15 Februari 1995
  • Kirgistan, 1 November 1995
  • Malawi, 23 Oktober 1998
  • Timor Timur, 1 Maret 2004
  • Montenegro, 24 Juli 2006
  • Kosta Rika, 5 Februari 2008
  • Lebanon, 30 November 2008
  • Pantai Gading, 1 Desember 2008
  • Venezuela, 27 April 2009
  • Republik Dominika, 15 Juli 2009
  • Argentina, 6 Desember 2010
  • Bolivia, 17 Desember 2010
  • Ekuador, 27 Desember 2010
  • Chili, 7 Januari 2011
  • Guyana, 13 Januari 2011
  • Peru, 24 Januari 2011
  • Suriname, 26 Januari 2011
  • Paraguay, 29 Januari 2011
  • Uruguay, 16 Maret 2011
  • Lesotho, 3 Mei 2011
  • Liberia, 1 Juli 2011
  • Sudan Selatan, 14 Juli 2011
  • Suriah, 18 Juli 2011
  • El Salvador, 25 Agustus 2011
  • Honduras, 26 Agustus 2011
  • Saint Vincent dan Grenadines, 29 Agustus 2011
  • Belize, 9 September 2011
  • Dominika, 19 September 2011
  • Antigua dan Barbuda, 22 September 2011
  • Grenada, 25 September 2011
  • Brasil, 3 Desember 2011
  • Islandia, 15 Desember 2011
  • Thailand, 18 Januari 2012
  • Guatemala, 9 April 2013
  • Haiti, 27 September 2013
  • Swedia, 30 Oktober 2014
  • Tahta Suci*, 26 Juni 2015
  • Saint Lucia, 14 September 2015
  • Kolombia, 3 Agustus 2018
  • Saint Kitts dan Nevis, 29 Juli 2019
  • Barbados, 20 April 2024
  • Jamaika, 24 April 2024
  • Trinidad dan Tobago, 3 Mei 2024
  • Bahama, 8 Mei 2024
  • Spanyol, 22 Mei 2024
  • Norwegia, 22 Mei 2024
  • Irlandia, 22 Mei 2024
  • Slovenia, 4 Juni 2024
  • Armenia, 21 Juni 2024
  • Meksiko, 20 Maret 2025
  • Inggris, 21 September 2025
  • Kanada, 21 September 2025
  • Australia, 21 September 2025
  • Portugal, 21 September 2025
  • Prancis, 22 September 2025
  • Belgia, 22 September 2025
  • Luksemburg, 22 September 2025
  • Malta, 22 September 2025
  • Andorra, 22 September 2025

Perang Israel-Hamas yang Berdarah

Konflik Israel–Hamas yang meletus pada 7 Oktober 2023 menjadi titik balik paling berdarah dalam sejarah konflik Palestina modern. Serangan mendadak Hamas ke wilayah selatan Israel, yang dikenal sebagai Operasi Banjir Al-Aqsa, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik lebih dari 250 warga sipil. Israel merespons dengan menyatakan perang dan melancarkan serangan udara serta invasi darat ke Jalur Gaza.

Hingga pertengahan 2025, serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 21.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak. Konflik ini bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri, melainkan puncak dari ketegangan yang telah berlangsung selama lebih dari satu abad. Setelah serangan 7 Oktober, Israel meluncurkan invasi darat pada 27 Oktober 2023. Serangan ini menghancurkan infrastruktur Gaza dan memicu eksodus besar-besaran.