
Pidato Trump di Majelis Umum PBB: Masa Keemasan Amerika Serikat
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menunjukkan rasa percaya dirinya saat berpidato dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam pidatonya yang disampaikan pada Selasa, 23 September 2025, Trump mengklaim bahwa pemerintahannya telah mencapai berbagai prestasi luar biasa selama masa jabatannya yang kedua. Ia menyebutkan pencapaian tersebut mulai dari sektor ekonomi hingga pengamanan perbatasan.
Trump mengatakan bahwa selama delapan bulan memimpin negara, AS telah menjadi "negara terpanas" di dunia, sebuah istilah yang sering ia gunakan dalam pidato-pidatonya. Ia menjelaskan bahwa hal ini bukan hanya sekadar kata-kata kosong, melainkan hasil nyata dari kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintahnya.
“Hari ini, hanya delapan bulan masa pemerintahan saya, kita adalah negara terpanas di dunia, dan tidak ada negara lain yang menyamainya,” ujarnya dengan nada percaya diri tinggi.
Selain itu, Trump juga menekankan bahwa AS kini menjadi negara dengan ekonomi terkuat, perbatasan terkuat, militer terkuat, persahabatan terkuat, dan semangat terkuat dibandingkan negara mana pun di muka bumi. Ia menyebut masa kepemimpinannya sebagai “masa keemasan Amerika.”
Pencapaian di Masa Jabatan Pertama
Pada tahun 2018, saat berpidato dalam Sidang Majelis Umum PBB, Trump juga pernah sesumbar tentang pencapaian pemerintahannya di masa jabatan pertamanya. Ia mengklaim bahwa dalam kurang dari dua tahun, pemerintahannya telah meraih lebih dari apa pun yang pernah dicapai oleh pemerintahan mana pun dalam sejarah negara.
“Dalam kurang dari dua tahun, pemerintahan saya telah meraih lebih dari apa pun yang pernah dicapai pemerintahan mana pun dalam sejarah negara kami,” katanya waktu itu. Ia juga menyatakan bahwa pemerintah AS di bawah pimpinannya adalah yang terbaik dalam hal kinerja.
Namun, saat itu, reaksi dari hadirin berbeda. Mereka tertawa mendengar pernyataan Trump. Ia kemudian merespons dengan santai. “Aku tak menyangka akan ada reaksi seperti itu, tetapi tidak apa,” ujarnya sambil tersenyum. Suara tepuk tangan pun semakin menggemuruh.
Perbedaan Reaksi Tahun Ini
Kali ini, ketika Trump kembali sesumbar mengenai pencapaian pemerintahannya di depan para peserta Sidang Majelis Umum PBB, tidak ada lagi tawa yang mengiringi pidatonya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Trump masih mempertahankan sikap percaya diri, suasana di ruangan kali ini berbeda dibandingkan delapan tahun lalu.
Meski demikian, Trump tetap yakin bahwa pemerintahannya telah membawa AS ke puncak kekuatan dan kejayaan. Ia menegaskan bahwa kebijakan yang diambil selama masa jabatannya telah memberikan dampak positif yang nyata bagi rakyat dan bangsa.
Dengan pidato ini, Trump kembali menegaskan bahwa dirinya adalah pemimpin yang mampu membawa negara ke arah yang lebih baik. Meskipun ada perbedaan reaksi dari audiens, ia tetap mempertahankan keyakinannya bahwa masa kekuasaannya adalah masa keemasan bagi Amerika Serikat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!