Trump Menuduh Wali Kota Muslim London Akan Terapkan Hukum Syariah di PBB

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pernyataan Trump di PBB Menimbulkan Kecaman

Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB di New York, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjukkan sikap yang menimbulkan kecaman terhadap komunitas Muslim. Ia menyatakan bahwa London ingin "menerapkan hukum syariah". Pernyataan ini mendapat respons keras dari berbagai pihak di Inggris.

Trump mengatakan dalam pidatonya: “Saya melihat London, di mana Anda mempunyai wali kota yang buruk, wali kota yang sangat buruk, dan kota itu sudah berubah, sudah sangat berubah.” Ia kemudian menambahkan, “Sekarang mereka ingin menerapkan hukum syariah. Tapi Anda (tak jelas siapa yang dimaksud Trump) berada di negara lain, Anda tidak bisa melakukan itu.”

Juru bicara Sir Sadiq Khan, walikota London, menanggapi pernyataan Trump dengan menegaskan bahwa mereka tidak akan memberikan tanggapan terhadap komentar yang dianggap mengerikan dan fanatik. Mereka menyatakan bahwa London adalah kota terbesar di dunia, lebih aman dibandingkan kota-kota besar di AS, dan senang menyambut rekor jumlah warga AS yang pindah ke sini.

Hubungan Tegang antara Trump dan Sadiq Khan

Trump telah sering menyerang Sadiq Khan sejak 2015, ketika politisi Partai Buruh tersebut mengecam usulan calon presiden saat itu untuk melarang umat Islam bepergian ke AS. Selama kunjungan kenegaraan minggu lalu, Trump menyebut Sadiq sebagai "di antara wali kota terburuk di dunia" dan menyatakan bahwa dia meminta walikota tersebut untuk tidak menghadiri acara selama kunjungan tersebut, termasuk jamuan kenegaraan yang diselenggarakan oleh Raja di Kastil Windsor.

Sadiq Khan mengatakan bahwa ia "tidak peduli terhadap Presiden Trump" dan memiliki "hal-hal yang lebih penting untuk dikhawatirkan." Menurut informasi yang diperoleh BBC, Sadiq tidak menghadiri jamuan makan malam kenegaraan dan tidak mencari atau mengharapkan undangan.

Kritik terhadap Politik Trump

Seorang sumber yang dekat dengan walikota mengatakan bahwa politik Trump menaburkan "ketakutan dan perpecahan." Pada 2019, Trump menyebut Sadiq sebagai "pecundang yang kejam," sedangkan Sadiq menuduhnya mengobarkan politik sayap kanan.

Beberapa anggota parlemen Partai Buruh London mendukung pembelaan Sadiq setelah pernyataan terbaru Presiden Trump. Menteri Kesehatan Wes Streeting mengatakan bahwa Sadiq "tidak mencoba menerapkan hukum syariah di London." Ia juga menekankan bahwa Sadiq adalah seorang wali kota yang berbaris dengan Pride, yang membela perbedaan latar belakang dan pendapat, serta fokus pada peningkatan transportasi, udara, jalan-jalan, keselamatan warga, pilihan, dan peluang mereka.

Tanggapan Publik dan Politik

Pernyataan Trump di PBB menimbulkan reaksi luas di kalangan masyarakat dan politisi Inggris. Banyak yang menilai bahwa pernyataan tersebut tidak hanya merusak hubungan diplomatik tetapi juga memperkuat prasangka terhadap komunitas Muslim. Beberapa tokoh politik mengecam tindakan Trump yang dinilai tidak konstruktif dan tidak memperhatikan realitas sosial di London.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa pernyataan seperti ini dapat memicu polarisasi di masyarakat. Dalam konteks global, isu hukum syariah sering kali dipolitisasi, dan penggunaannya dalam pidato publik dapat memperkuat stereotip negatif terhadap komunitas Muslim.

Komentar Trump juga menjadi bukti bahwa isu-isu agama dan budaya sering kali digunakan sebagai alat politik. Hal ini menunjukkan pentingnya dialog yang seimbang dan saling menghormati antar negara dan komunitas.