
Presiden AS Mengumumkan Antifa sebagai Kelompok Teroris
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Senin (22/9/2025), menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan Antifa sebagai organisasi teroris domestik. Langkah ini merupakan realisasi dari janji kampanyenya sejak 2020. Perintah tersebut mengharuskan semua lembaga federal untuk menyelidiki, mengganggu, dan membongkar operasi ilegal yang terkait dengan Antifa, termasuk menargetkan sumber pendanaannya.
Dalam perintah tersebut, Trump menyatakan bahwa Antifa adalah entitas anarkis militeristis yang secara eksplisit menyerukan penggulingan pemerintah AS, otoritas penegak hukum, dan sistem hukum negara tersebut.
Pembunuhan Charlie Kirk dan Reaksi Trump
Perintah eksekutif ini diambil setelah pembunuhan aktivis konservatif Charlie Kirk pada 10 September. Trump secara langsung menyalahkan kelompok sayap kiri radikal atas kematian Kirk. Meski tersangka pembunuhan, Tyler Robinson, memiliki ideologi kiri, hingga saat ini belum ada bukti yang menghubungkannya secara langsung dengan Antifa. Namun, Gedung Putih menyebutkan bahwa beberapa peluru yang ditemukan dalam penyelidikan kasus Kirk memiliki ukiran pesan anti-fasis.
Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mencontohkan serangkaian insiden kekerasan di masa lalu yang menurutnya dilakukan oleh orang-orang Antifa. Ia menuduh kelompok ini bertanggung jawab atas serangan terhadap penegak hukum dan ancaman terhadap pendukung Trump.
Ini bukan pertama kalinya Trump berusaha memberi label teroris pada Antifa. Ia pernah membuat pernyataan serupa selama protes pasca-kematian George Floyd pada 2020, tetapi tidak pernah melanjutkannya dengan perintah resmi hingga sekarang.
Apa Itu Gerakan Antifa?
Antifa adalah singkatan dari "antifasis" dan merujuk pada sebuah gerakan sayap kiri yang terdesentralisasi. Gerakan ini tidak memiliki pemimpin, struktur organisasi formal, atau daftar keanggotaan yang jelas. Para ahli menggambarkan Antifa lebih sebagai sebuah ideologi ketimbang organisasi.
Para aktivisnya terdiri dari berbagai kelompok seperti anarkis, komunis, dan sosialis garis keras, yang umumnya memiliki pandangan antipemerintah dan antikapitalis. Istilah Antifa sering digunakan oleh politisi konservatif sebagai label umum untuk berbagai kelompok sayap kiri yang mereka anggap berbahaya secara politik.
Gerakan ini dikenal karena sebagian aktivisnya bersedia menggunakan kekerasan, yang mereka klaim sebagai bentuk pembelaan diri. Taktik mereka seringkali mencakup konfrontasi fisik dalam unjuk rasa, berpakaian serba hitam, dan doxxing atau menyebarkan informasi pribadi individu yang mereka anggap sebagai lawan.
Istilah Antifa berasal dari kata Jerman "antifaschistisch" dari gerakan antifasis di tahun 1930-an. Di AS, gerakan ini mulai menonjol setelah kemenangan pertama Trump pada 2016 dan unjuk rasa sayap kanan di Charlottesville pada 2017.
Kontroversi Hukum dan Potensi Penyalahgunaan Wewenang
Penunjukan ini menuai kontroversi karena AS tidak memiliki kerangka hukum untuk menetapkan kelompok domestik sebagai organisasi teroris, seperti yang berlaku untuk kelompok asing. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kekhawatiran akan pelanggaran kebebasan berbicara yang dilindungi oleh Amandemen Pertama Konstitusi AS.
Seorang pejabat Departemen Kehakiman AS mengatakan perintah Trump akan membuka wewenang investigasi dan pengawasan yang luas bagi pemerintah. Hal ini termasuk kemampuan untuk melacak keuangan dan pergerakan warga negara AS yang dicurigai.
Para kritikus khawatir langkah ini dapat digunakan untuk menekan perbedaan pendapat dan menargetkan lawan politik. Anggota Kongres Bennie Thompson menyatakan bahwa tindakan ini tidak hanya salah, tetapi juga tidak memiliki tujuan lain selain sebagai alasan bagi pemerintahan Trump untuk menekan perbedaan pendapat dan menyelidiki siapa pun yang tidak mereka sukai.
Langkah ini juga dinilai kontras dengan perlakuan Trump terhadap kelompok ekstremis sayap kanan. Ia sebelumnya telah memberikan pengampunan kepada anggota Proud Boys dan Oath Keepers yang dihukum atas keterlibatan mereka dalam serangan di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!