
Kericuhan Antarsuporter Persib Bandung dan PSIM Yogyakarta
Kericuhan antara suporter Persib Bandung dan PSIM Yogyakarta kembali terjadi setelah pertandingan lanjutan Super League 2025/2026. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, berakhir dengan skor imbang 1-1. Namun, suasana yang seharusnya penuh kegembiraan justru berubah menjadi kacau setelah laga usai.
Insiden ini terjadi tidak lama setelah pertandingan berakhir, ketika para suporter mulai bergerak menuju titik-titik tertentu. Beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan bentrokan antar suporter serta kerusakan pada kendaraan, termasuk sebuah bus. Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini menyebabkan beberapa orang mengalami luka dan kerusakan pada kendaraan.
Menurut informasi yang berkembang, kericuhan tersebut diduga bermula dari sebuah bus yang diduga menabrak kerumunan suporter PSIM. Namun, penyebab pasti dari kejadian ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian. Penjabat Sementara Kasi Humas Polresta Yogyakarta, Iptu Gandung Harjunadi, mengatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
Gandung menjelaskan bahwa kericuhan terjadi di beberapa titik, termasuk Tempat Parkir Khusus Ngaben dan kawasan Lempuyangan. Untuk mencegah bentrokan lebih lanjut, Polresta Yogyakarta telah mengamankan ratusan suporter. Sebanyak 177 orang yang diduga terlibat dalam kericuhan telah dipulangkan ke Bandung menggunakan tiga bus. Sementara itu, 15 orang lainnya diamankan di Mako Brimob DIY sebelum akhirnya dipulangkan dengan kereta api maupun bus.
"Polresta Yogyakarta melakukan evakuasi kepada suporter Bandung ke kantor. Pagi ini, 177 orang sudah diberangkatkan kembali ke Bandung," kata Gandung. "Yang sisanya, 15 orang yang ada di Baciro sudah berangkat pagi ini, ada yang naik bus dan ada yang naik kereta," tambahnya.
Perhatian dari Media Asing
Kericuhan antarsuporter yang terjadi di Yogyakarta juga mendapat perhatian dari media asing. Salah satunya adalah Majoriti, media asal Malaysia, yang memberitakan tentang kekhawatiran yang muncul dari kalangan suporter klub Selangor FC. Pasalnya, Selangor FC akan menjadi pesaing Persib Bandung di babak penyisihan grup Liga Champions Asia (ACL).
Maung Bandung dijadwalkan akan menjamu Selangor FC pada matchday ketiga Grup G pada 23 Oktober mendatang. Melihat kericuhan yang melibatkan suporter Persib baru-baru ini, Majoriti meminta fans Selangor untuk lebih waspada.
Dalam beberapa video yang diunggah di media sosial, suporter Persib Bandung yang sedang dalam perjalanan pulang menggunakan bus terlihat dalam keadaan ketakutan setelah dikepung oleh ratusan suporter tuan rumah. Kejadian semacam itu memang mengkhawatirkan karena Persib Bandung akan menyambut klub Malaysia Selangor FC di babak penyisihan grup ACL pada Oktober mendatang.
Majoriti menulis bahwa jika tidak ada langkah-langkah pencegahan dini, dikhawatirkan suporter Merah dan Kuning akan menjadi korban. Terutama jika hasil pertandingan tidak berpihak pada skuad Pangeran Biru.
Langkah Pencegahan yang Diperlukan
Kericuhan seperti ini tidak hanya merugikan para suporter, tetapi juga mencoreng citra sepak bola Indonesia di kancah internasional. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak terkait, termasuk manajemen klub, polisi, dan pengelola stadion, untuk bekerja sama dalam mencegah kejadian serupa di masa depan.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain: - Meningkatkan pengawasan di area parkir dan sekitar stadion. - Mengatur jalur evakuasi yang lebih efektif untuk suporter. - Memberikan edukasi kepada para suporter tentang pentingnya menjaga ketertiban dan keselamatan diri sendiri serta orang lain. - Menjalin komunikasi yang baik dengan pihak kepolisian untuk memastikan keamanan selama pertandingan.
Dengan langkah-langkah preventif yang tepat, diharapkan insiden kericuhan antarsuporter dapat diminimalisir, sehingga atmosfer sepak bola tetap positif dan nyaman bagi semua pihak.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!