Wall Street Kembali Naik Setelah Data Inflasi AS Diumumkan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Indeks Wall Street Naik pada Akhir Pekan, Tapi Masih Tergelincir Secara Mingguan

Indeks Wall Street berhasil menutup perdagangan hari Jumat (26/9) dengan kenaikan, meskipun secara keseluruhan mengalami penurunan selama sepekan. Investor terus memantau data inflasi Amerika Serikat (AS), yang menjadi faktor utama dalam pergerakan pasar.

Dow Jones Industrial Average naik sebesar 299,97 poin atau 0,65% menjadi 46.247,29. Sementara itu, S&P 500 menguat 0,59% ke level 6.643,70, dan Nasdaq Composite melonjak 0,44% menjadi 22.484,07. Kenaikan ini berhasil menghentikan tren pelemahan berkelanjutan selama tiga hari berturut-turut.

Namun, jika dilihat secara mingguan, Nasdaq turun sebesar 0,7%, sedangkan S&P 500 melemah 0,3%. Ini merupakan penurunan pertama dalam empat minggu terakhir untuk kedua indeks tersebut. Dow Jones juga turun 0,2% dalam seminggu.

Investor juga memperhatikan rilis data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) bulan Agustus. Data menunjukkan inflasi inti, yang tidak mencakup harga makanan dan energi, meningkat sebesar 2,9% secara tahunan, sesuai dengan perkiraan ekonom Dow Jones.

Selain inflasi inti, data inflasi AS Agustus juga menunjukkan bahwa indeks semua item naik 2,7% secara tahunan dan 0,3% secara bulanan. Menurut alat CME FedWatch, pasar tetap memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan Federal Reserve mendatang, sejalan dengan proyeksi bank sentral.

Meski demikian, dampak dari hasil ini terbatas terhadap pasar. Kontrak berjangka saham sempat naik, namun investor masih mempertimbangkan data ekonomi lain yang telah dirilis sebelumnya. Pada hari Kamis, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan angka pengangguran yang rendah.

Di sisi lain, Biro Analisis Ekonomi merevisi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua menjadi 3,8%. Kondisi ini meredam optimisme pasar karena menunjukkan bahwa ekonomi AS masih kuat, sehingga memberi Fed sedikit alasan untuk segera menurunkan suku bunga.

David Russell, kepala strategi pasar Global TradeStation, menyatakan bahwa investor kembali masuk ke pasar setelah Wall Street melemah selama tiga hari. Ia menjelaskan bahwa data klaim pengangguran dan revisi PDB sempat memicu kekhawatiran bahwa The Fed tidak akan segera menurunkan suku bunga.

"Namun, data inflasi PCE yang sesuai perkiraan berhasil meredakan kecemasan pasar," ujar Russell.

Meskipun ada kenaikan di akhir pekan, pasar masih tertekan oleh pelemahan saham sektor teknologi. Saham Oracle turun lebih dari 8% sepanjang pekan, yang turut memengaruhi kinerja perusahaan perangkat lunak dan kecerdasan buatan (AI) lainnya. Hal ini disebabkan oleh keraguan investor terhadap prospek perdagangan AI.