
Pergerakan Bursa Saham AS pada 23 September 2025
Bursa saham Amerika Serikat menutup perdagangan hari Selasa, 23 September 2025, dengan kenaikan yang terbatas. Indeks utama seperti NYSE Composite, Dow Jones Industrial Average, S&P 500, Nasdaq Composite, dan Russell 2000 mencatat kinerja positif. Penguatan ini didorong oleh optimisme investor terhadap data ekonomi AS serta stabilnya harga emas dunia yang berada di atas US$2.400 per troy ounce.
Kinerja Indeks Utama
Indeks NYSE Composite akhirnya berakhir di level 21.548,22, naik sebesar 5,74 poin atau 0,027% dibandingkan perdagangan sebelumnya. Sementara itu, indeks lain di Wall Street juga menunjukkan pertumbuhan:
- Dow Jones Industrial Average: 46.292,78 (+0,19%)
- S&P 500: 6.656,92 (+0,55%)
- Nasdaq Composite: 22.573,47 (+0,95%)
- Russell 2000: 2.457,51 (+0,24%)
Kenaikan ini menunjukkan adanya sentimen positif di pasar setelah sesi awal pekan sempat bergerak datar. Investor tampak lebih percaya diri terhadap prospek ekonomi AS dan kondisi pasar global.
Kapitalisasi Pasar
Total kapitalisasi pasar NYSE diperkirakan mencapai sekitar US$27,3 triliun, setara dengan Rp454.288 triliun (kurs Rp16.642,65/US$). Dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level 21.542,48, kapitalisasi pasar bertambah sekitar US$7,2 miliar atau Rp119,8 triliun. Kenaikan ini menjadi indikasi adanya arus beli moderat di pasar.
Perdagangan dan Sektor Pertambangan
Perdagangan di bursa New York pada malam hari menunjukkan aksi selektif. Saham teknologi seperti Nvidia dan Apple menjadi motor penguatan Nasdaq. Namun, sektor pertambangan mengalami kinerja yang campuran. Saham-saham tambang logam seperti Freeport-McMoRan (FCX) dan Newmont Corporation (NEM) bergerak mendatar hingga melemah tipis, karena tekanan dari koreksi harga tembaga dan emas intraday.
Di sisi lain, emiten energi berbasis batu bara dan minyak seperti ExxonMobil (XOM) dan Chevron (CVX) berhasil menutup perdagangan lebih tinggi, mengikuti kenaikan harga minyak dunia.
Saham yang Terkoreksi
Beberapa saham besar di NYSE justru menutup hari dengan pelemahan, antara lain:
- Johnson & Johnson (JNJ): -0,38%
- Walmart Inc. (WMT): -0,21%
- Newmont Corp. (NEM): -0,15%
Pelemahan pada emiten defensif ini mencerminkan rotasi sektor menuju saham-saham pertumbuhan yang lebih dinamis.
Outlook Pasar
Analis memperkirakan bahwa Wall Street berpotensi melanjutkan penguatan terbatas jika data inflasi dan suku bunga mendukung. Stabilnya harga emas dunia juga menjadi daya tarik bagi investor yang mencari aset lindung nilai di tengah ketidakpastian kebijakan The Fed.
Catatan Penting
Data perdagangan mengacu pada penutupan NYSE Composite pada 23 September 2025 pukul 16.03 EDT. Nilai kapitalisasi pasar merupakan estimasi dan dapat berubah. Artikel ini bukan rekomendasi investasi; keputusan perdagangan sepenuhnya tanggung jawab investor.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!